MAKASSAR, SULSEL — Perayaan Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-79 di Makassar tidak berjalan mulus. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) menggelar unjuk rasa di Jalan Andi Pangerang Pettarani, Selasa (1/7/2025), sembari menuntut pencopotan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Para demonstran memblokade jalan, membentangkan spanduk berisi tuntutan, dan membakar ban bekas hingga mengepulkan asap hitam. Aksi ini sempat memicu kemacetan lalu lintas di sekitar lokasi.
Ketegangan memuncak saat mahasiswa berupaya menghentikan sebuah truk tronton untuk dijadikan panggung orasi. Mereka bersitegang dengan petugas kepolisian yang berjaga di lokasi, namun situasi akhirnya mereda setelah petugas lain turun tangan untuk menenangkan massa.
La Ode Ikram Pratama, Panglima GAM Makassar, menyatakan aksi ini merupakan bentuk kekecewaan terhadap kinerja Polri di bawah kepemimpinan Listyo.
“Kapolri saat ini dinilai belum matang memimpin. Masih banyak kegagalan institusional yang merusak citra Polri,” tegas Ikram di depan awak media.
Ia menyoroti sejumlah kasus yang dinilai mempermalukan institusi biru, mulai dari skandal suap Joko Tjandra yang menjerat petinggi Bareskrim, kasus Ferdy Sambo, hingga keterlibatan perwira tinggi dalam kasus narkoba.
“Masyarakat butuh polisi yang berintegritas, bukan sekadar pemegang jabatan. Selama empat tahun, apa prestasi Kapolri selain menorehkan catatan buruk?” tanya Ikram retoris.
GAM mendesak Presiden Prabowo Subianto menggunakan hak prerogatifnya untuk segera mengganti pucuk pimpinan Polri. Mereka menilai kapolri saat ini telah gagal menjalankan mandatnya.
“Presiden harus berani ambil sikap. Jangan biarkan kepercayaan publik pada Polri terus terkikis,” pungkas Ikram. Lantara, pada dasarnya masyarakat membutuhkan kepolisian yang berintegritas dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas demi membangun kepolisian profesional.
Sementara itu, petugas kepolisian terlihat tetap mengawal jalannya aksi hingga selesai dan pengunjuk rasa membubarkan diri.