Para korban banjir yang berada di tempat pengungsian sementara tersebut selanjutnya di rujuk ke rumah sakit lapangan dengan menggunakan mobil ambulans untuk mendapatkan tindakan medis intensif selanjutnya, kemudian korban dengan perawatan medis tingkat lanjut di rujuk ke RSAL Jala Ammari Lantamal VI dan Tim lainnya melaksanakan trauma healing dan bintal kepada masyarakat yang terdampak banjir tersebut.
Kemudian, Komandan Lantamal VI (Danlantamal VI) Makassar Brigadir Jenderal TNI (Mar) Dr. Wahyudi, S.E., M.Tr.Hanla., M.M., M.Han. bersama pejabat Forkopimda Sulsel dan pemerintahan setempat meninjau ke tempat pengungsian akhir dan memberikan bantuan berupa sembako dan pakaian untuk masyarakat korban banjir.
Kegiatan di atas tersebut merupakan simulasi dari Latihan Penanggulangan Bencana (Latgulben) yang dilaksanakan bertempat di area perairan pantai Jalaria dan Driving Range Mako Lantamal VI sebagai bagian dari peningkatan kesiapsiagaan prajurit dalam menghadapi situasi darurat, khususnya bencana hidrometeorologi seperti banjir yang kerap melanda wilayah pesisir dan perkotaan Makassar dan sekitar daerah wilayah Sulawesi Selatan.

Danlantamal VI Makassar menyampaikan bahwa penanggulangan bencana merupakan tugas kita bersama, namun dalam pelaksanaannya masing-masing instansi unsur SAR yang terkait baik Instansi TNI, POLRI, Pemerintah yang mempunyai peranan tersendiri sesuai dengan SOP yang berlaku.
“Dari Sinergitas itulah, kami melaksanakan simulasi penanggulangan bencana untuk membagi tugas yang Ketika di lapangan sudah mengetahui peranan masing-masing Tim yang diturunkan mengerjakan tugasnya dan kali ini yang dismulasikan adalah penggulangan bencana banjir yang sering terjadi di kota Makassar”, ujar Danlantamal VI Makassar.