Makassar – Bunda PAUD Kota Makassar, Melinda Aksa, secara resmi membuka kegiatan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Anak di Rumah dan di Sekolah, oleh Pokja Bunda PAUD Kota Makassar di Hotel Novotel, Rabu (27/8/2025).

Dalam sambutannya, Melinda dengan tegas mengajak para guru PAUD dan orang tua untuk berperan aktif serta peduli dalam melindungi anak dari segala bentuk kekerasan, menyusul tingginya angka kasus yang tercatat secara resmi.

Data Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (DPPPA) Kota Makassar melalui UPTD PPA memperkuat urgensi dari kegiatan ini.

Menurut catatan mereka sepanjang Januari-Mei 2025 saja, telah terjadi 265 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Dari ratusan kasus itu, Kasus Kekerasan Terhadap Anak (KTA) tercatat tertinggi, yakni sebanyak 146 kasus, dengan rincian 98 anak perempuan dan 48 anak laki-laki, yang menjadi korban dalam periode lima bulan tersebut.

Fakta ini mendorong Melinda untuk menyoroti betapa kasus kekerasan anak di Makassar masih sangat memprihatinkan. Ia menekankan bahwa pelaku seringkali justru berasal dari lingkungan terdekat anak, seperti orang tua, keluarga, bahkan guru.

“Data ini adalah alarm serius yang harus kita respons bersama. Tidak jarang, anak korban kekerasan lama-kelamaan bisa berubah menjadi pelaku. Ini adalah bukti nyata bagaimana lingkaran setan kekerasan itu berulang dan melahirkan generasi baru korban sekaligus pelaku. Lingkaran ini harus segera kita putus!” tegas Melinda.

Ia menekankan pentingnya peran kolaboratif antara orang tua, guru, dan masyarakat. Melinda meminta orang tua dan pendidik untuk tidak hanya mengajar, tetapi juga terus belajar memahami tahap perkembangan anak.

“Lingkungan sekitar, terutama pengaruh teman sebaya, sangat besar. Karena itu, peran keluarga, sekolah, dan masyarakat harus saling melengkapi. Orang tua harus berani tegas demi masa depan anak. Tegas bukan berarti keras, tetapi hadir memberikan arahan dan batasan yang jelas,” lanjutnya.

Melinda berharap sosialisasi ini dapat mendorong lebih banyak pihak untuk berani melapor dan bertindak ketika melihat kekerasan terhadap anak, sekaligus menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan ramah anak untuk memutus rantai kekerasan yang tercermin dari data tersebut.

Acara tersebut semakin hidup dengan penampilan gerak dan lagu “Sentuhan Baik dan Sentuhan Tidak Baik” dari murid TK ke-5 PAUD Negeri Kota Makassar. (HL)