Rastranews.id, Jakarta – Salah satu program Presiden Prabowo Subianto di sektor pendidikan adalah mendirikan Sekolah Unggulan Nasional atau SMA Garuda.

Hal itu diungkapkan Prabowo saat mengutarakan berbagai capaian dan terobosan pemerintahannya dalam setahun memimpin pada Sidang Kabinet Paripurna (SKP), Senin, 20 Oktober 2025.

Pemerintahnya kata dia, membangun 10 sekolah unggulan nasional bernama SMA Garuda yang diperuntukkan bagi siswa-siswi berprestasi di seluruh Indonesia. 

Sekolah yang menerapkan standar kurikulum international baccalaureate (IB) diharapkan mampu mencetak lulusan yang bisa diterima di universitas terbaik di dunia.

“Sistem IB berarti lulusan itu bisa diterima di universitas manapun di dunia yang terbaik. Kita berharap dengan program ini nanti banyak anak-anak kita bisa masuk ke sekolah terbaik di dunia. Harvard, MIT, Oxford, dan sebagainya,” katanya.

Dikutip dari laman kemdiktisaintek, disebut ini adalah program penguatan bagi SMA yang sudah ada, dengan tujuan untuk mengoptimalkan potensi menuju perguruan tinggi terbaik dunia. 

Penyelenggaraan SMA Unggul Garuda Transformasi mencakup SMA/MA yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, atau badan penyelenggara.

Penyelenggaraan program ini dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui pembinaan yang fokus pada peningkatan, antara lain kompetensi peserta didik, kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan, kapasitas manajemen sekolah.

“Sekolah Garuda menjadi penyempurna orkestrasi transformasi pendidikan,” ujar Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Prof. Stella Christie di Jakarta pada Selasa, 7 Oktober 2025.

Menurut Stella, inisiatif ini merupakan realisasi visi besar Presiden Prabowo untuk melahirkan generasi unggul sains dan teknologi yang siap membawa Indonesia menuju Generasi Emas 2045.

“Sekolah Garuda adalah cara pemerintah memperluas akses pendidikan unggul yang inklusif. Meracik talenta sains dan teknologi dari anak-anak berprestasi di penjuru negeri,” katanya.

Pengenalan serentak Sekolah Garuda dilakukan di 12 Sekolah Garuda Transformasi dan empat lokasi pembangunan Sekolah Garuda Baru.

Dua belas Sekolah Garuda Transformasi meliputi:

SMAN 10 Fajar Harapan (Aceh), SMA Unggul Del (Sumatera Utara), MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir (Sumatera Selatan), SMAN Unggulan MH Thamrin (DKI Jakarta), SMA Cahaya Rancamaya (Jawa Barat).

Kemudian, SMA Taruna Nusantara (Jawa Tengah), SMA Pradita Dirgantara (Jawa Tengah), SMAN 10 Samarinda (Kalimantan Timur).

SMAN Banua BBS (Kalimantan Selatan), MAN Insan Cendekia Gorontalo (Gorontalo), SMAN Siwalima Ambon (Maluku), dan SMA Averos Sorong (Papua Barat Daya).

Sementara empat lokasi pembangunan Sekolah Garuda Baru berada di Belitung Timur (Babel), Timor Tengah Selatan (NTT), Konawe Selatan (Sultra), dan Bulungan (Kaltara).

Pemerintah menargetkan 80 sekolah ini pada tahun 2029 dan membangun 20 Sekolah Garuda Baru di daerah prioritas.

“Sekolah Garuda adalah simbol bahwa tidak ada batas bagi anak Indonesia untuk bermimpi besar dan menggapai dunia,” pungkas Stella. (MA)