Rastranews.id – Ilija Spasojevic adalah seorang pemain sepak bola profesional kelahiran 11 September 1987 di Bar, Yugoslavia (sekarang Montenegro). Ia dikenal sebagai penyerang yang tajam dan produktif, yang saat ini bermain di BRI Super League untuk klub Bhayangkara Presisi Lampung FC.

Selain berjaya di klub, Spasojevic juga sempat mendapat kehormatan mewakili Tim Nasional Indonesia setelah menjalani proses naturalisasi.

 

Mengutip ulasan dari lama ILeague, karier senior Spasojevic dimulai pada tahun 2005 ketika ia bermain untuk klub Vojvodina di Super Liga Serbia. Selama beberapa tahun berikutnya, ia sempat membela beberapa klub Eropa Timur, termasuk Sutjeska Niksic di Montenegro, CSK Pivara, dan Dinamo Tbilisi di Georgia, di mana ia mencatat prestasi gemilang dengan mencetak 30 gol dari 61 pertandingan serta mendapatkan julukan “Spasogoal” dari media lokal. Bersama Dinamo Tbilisi, ia sukses meraih gelar Liga Georgia, Piala Georgia, dan Piala Super Georgia.

Pada 2011, Spasojevic memulai kiprahnya di Indonesia bersama Bali Devata dan kemudian pindah ke PSM Makassar, di mana ia langsung menunjukkan performa mentereng dengan menjadi topskor klub dalam musim tersebut. Kariernya terus berkembang dan ia pernah berkarier singkat di Malaysia bersama Melaka United, di mana ia juga dinobatkan sebagai pencetak gol terbanyak dan pemimpin tim yang mengantar klub meraih gelar Malaysia Premier League 2016 setelah 33 tahun puasa gelar.

Ilija Spasojevic kembali ke Indonesia dan memperkuat berbagai klub besar seperti Persib Bandung dan Bhayangkara FC. Ia menjadi salah satu penyerang paling ditakuti di Liga Indonesia. Bersama Bhayangkara, ia membawa klub tersebut menjadi juara Liga 1 pada 2017, termasuk mencetak hat-trick penentu dalam pertandingan penting.

Pada Desember 2017, Spasojevic menandatangani kontrak dengan Bali United dan semakin menjadi ikon klub tersebut. Ia menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa di Bali United dan berhasil membantu klub meraih dua gelar Liga 1 berturut-turut. Pencapaiannya membuatnya sangat dihormati tidak hanya oleh penggemar, tetapi juga oleh rekan-rekannya.

Setelah resmi dinaturalisasi sebagai warga negara Indonesia, Spasojevic turut memperkuat Timnas Indonesia dan menjadi andalan lini depan. Ia memiliki peran kunci dalam memperkuat tim nasional dengan kemampuan gol yang konsisten dan pengalaman bertanding di berbagai kompetisi, baik domestik maupun internasional.

Spasojevic sendiri pernah mengatakan, “Karena Bali United sudah begitu baik dengan saya ketika masa-masa terberat saya,” menunjukkan rasa terima kasih dan loyalitas yang tinggi kepada klub yang telah membesarkan namanya di Indonesia. Hal ini menunjukkan profesionalisme sekaligus kedekatannya dengan fans dan lingkungan klub.

Kini, Spasogoal membela panji kebesaran Bhayangkara FC. Loyalitasnya tak perlu diragukan lagi. Meski besar bersama Bali United, ia memilih untuk kembali ke Bhayangkara FC, klub promosi yang telah lama ia bela.

Pada laga melawan PSM Makassar, Spaso mencetak gol via titik putih. Gol tersebut memiliki banyak makna. Pertama, ia menghindarkan kekalahan dari PSM, lalu yang kedua, Spaso masuk daftar pencetak gol tertua di era Liga 1 atau kini disebut BRI Super League.

Berusia 37 tahun, 11 bulan, dan lima hari, Spaso menjadi pemain tertua ke-11, di bawah Bambang Pamungkas, yang mampu mencetak gol di kasta tertinggi antarklub sepak bola Indonesia. Posisi puncak masih dihuni Beto (43 tahun, 9 bulan, dan 17 hari). Akankah Spaso terus mencetak gol sampai mencapai usia 40 tahun?. (AR)