LUWU UTARA, SULSEL – PLN akhirnya berhasil menghadirkan inovasi SuperSUN di kecamatan Seko, Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Perjalanan panjang sejauh 530 kilometer dari Makassar ke Palandoan selama 15 jam, lalu berjuang 5 jam lagi melintasi jalan ekstrem ditempuh demi menerangi desa diujung Sulawesi itu.
Material seberat 100 kg, termasuk panel surya berukuran 2,3 meter berhasil dipikul melewati jembatan sempit dan terowongan panjang.
Manager PLN Unit Layanan Masamba, Rindy menceritakan, petugas harus turun dari motor dan berjalan kaki saat medan tak lagi bisa dilalui.
Tapi air mata dan peluh terbayar, ketika panel surya pertama terpasang di UPT SDN O95 Beroppa di HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Bagi Ovel, siswa kelas 5, hari itu adalah hari dimana pembelajaran semakin menarik.
“Sekarang kami bisa belajar pakai laptop, terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto dan PLN” katanya.
Kepala Sekolah UPT SDN 095 Beroppa, menyebut kehadiran SuperSUN sebagai revolusi pembelajaran.
“Dengan adanya listrik tentu akan membawa dampak positif pada proses pembelajaran di kelas di mana kami juga dapat memanfaatkan media elektronik dalam kegiatan pembelajaran untuk menyajikan pembelajaran yang lebih interaktif dan lebih menyenangkan di dalam kelas,” katanya.
Givana, siswa lain, menambahkan, pembelajaran di kelas semakin menyenangkan karena dapat menonton video pembelajaran.
SuperSUN, inovasi PLN berbasis PLTS dan baterai penyimpan energi, bukan sekadar solusi teknis.
Edyansyah, GM PLN UID Sulselrabar, menyebutnya sebagai manifestasi Asta Cita Presiden: digitalisasi sekolah 3T. Sebanyak 33 unit sudah terpasang di Seko mulai dari sekolah, rumah ibadah, hingga kantor desa.
Di balik angka 1.410 SuperSUN terpasang di Sulselrabar, ada cerita-cerita kecil yang menggetarkan.
“Dengan penyalaan listrik SuperSUN ini, masyarakat dan anak-anak di sekolah kini bisa menikmati listrik, menggunakan perangkat digital, dan merasakan manfaat teknologi seperti sekolah-sekolah lain di perkotaan,” ujarnya.(JY)