SIDRAP, SULSEL – Peresmian Seklah Rakyar Menengah Pertama 30 Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, menjadi tonggak baru di bidang pendidikan, untuk bisa menekan kemiskinan ekstrem.

Jumat (15/8/2025), Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif, meresmikan Sekolah Rakyat itu, sekaligus membuka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Ajaran 2025/2026.

Dalam sambutannya, Bupati Syaharuddin menegaskan, kehadiran Sekolah Rakyat di Sidrap merupakan bagian dari program nasional penanggulangan kemiskinan ekstrem.

“InsyaAllah 15 Agustus ini menjadi tonggak sejarah bagi kita dalam upaya menghapus angka kemiskinan ekstrem di Sidrap. Tidak boleh ada lagi anak dari keluarga miskin yang tidak sekolah. Semuanya harus kita ubah nasibnya,” ujarnya.

Menurutnya, saat ini Sekolah Rakyat baru dibuka untuk jenjang SMP (Sekolah Menengah Pertama). Ke depan, akan dibuka pula untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), karena sekarang masih tahap pembangunan.

“Rencananya akan diresmikan bulan depan. Setelah berjalan satu tahun, sekolah permanen akan dibangun di Desa Mario, Kecamatan Kulo, dengan kapasitas 1.000 siswa yang berasal dari anak putus sekolah akibat kemiskinan.

“Kita patut bersyukur atas kekompakan kita bersama sehingga Sidrap terpilih menjadi salah satu dari 36 kabupaten se-Indonesia yang mendapat program ini dari Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Sosial,” tambahnya.

Bupati juga berpesan kepada para siswa untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. “Anak-anakku, belajarlah dengan sungguh-sungguh,” serunya.

Karena, ini adalah kesempatan emas untuk memperbaiki masa depan dan mengangkat derajat keluarga. Semua fasilitas di sekolah, mulai dari ruang kelas, pakaian, tempat tidur, hingga makan telah disediakan secara gratis.

Bupati dan rombongan juga meninjau berbagai fasilitas sekolah, mulai dari ruang guru, ruang kelas, ruang komputer, asrama, hingga ruang makan. Bahkan berkesempatan makan siang bersama para peserta didik. (HL)