MAKASSAR, SULSEL – Tidak semua pengabdian kepada masyarakat diwujudkan lewat patroli atau penegakan hukum. Seorang anggota Polrestabes Makassar, Moh Ridha Rusni Rauf, SH, MH, menunjukkan cara berbeda yang unik nan menyentuh hati.
Di sela waktu usai bertugas, polisi berpangkat Brigadir Polisi (Brigpol) itu memilih menghabiskan waktu dengan menjadi seorang badut sulap. Tanpa rasa malu, ia mengenakan kostum warna-warni, lengkap dengan peralatan trik sulap sederhana, untuk menghadirkan keceriaan di tengah masyarakat.
Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, semuanya dibuat tersenyum, tertawa, bahkan terpesona dengan penampilan dan permainan sulapnya.
Bagi Brigpol Moh Ridha Rusni Rauf, ini bukan sekadar pekerjaan sampingan. Akan tetapi, merupakan bentuk nyata pengayoman, yaitu menghibur, menginspirasi, dan membangun kedekatan emosional dengan masyarakat.
Ia menujukkan sebuah semangat yang sejalan dengan Jargon PRESISI (Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan) yang menjadi landasan tugas pokok Polri.
“Tugas polisi bukan hanya menjaga keamanan dan menegakkan hukum, tapi juga membangun hubungan yang hangat dengan masyarakat. Lewat hiburan sederhana, saya ingin menunjukkan bahwa polisi juga bisa menjadi sahabat dan sumber kebahagiaan,” ungkap polisi yang berdinas di Satintelkam Polrestabes Makassar ini.
Aksi sosial yang dilakukan polisi berlatar belakang Magister Hukum tersebut terlihat di berbagai kegiatan masyarakat, mulai dari acara ulang tahun anak, perayaan hari besar, hingga kegiatan sosial di lingkungan permukiman. Tidak jarang, penampilannya menjadi momen yang dinanti-nantikan warga.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana mengapresiasi langkah kreatif anggotanya ini. “Inovasi seperti ini adalah bentuk implementasi PRESISI yang humanis. Polisi hadir di tengah masyarakat tidak hanya dalam kapasitas penegakan hukum, tetapi juga memberikan nilai positif dan kebahagiaan,” ujar Arya.
Dengan langkah kecil namun penuh makna ini, Brigpol Moh Ridha Rusni Rauf membuktikan bahwa seragam cokelat tidak hanya identik dengan kewibawaan dan ketegasan, tetapi juga dapat menjadi simbol kasih sayang, empati, dan kedekatan dengan rakyat. (AR)