MAKASSAR, SULSEL – Dua orang guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Seni Budaya di Sekolah Rakyat Makassar, Sulawesi Selatan, memilih mengundurkan diri dari penugasan. Alasan utama pengunduran diri keduanya adalah persoalan jarak antara lokasi mengajar dan tempat tinggal keluarga mereka.

“Ada dua orang guru yang akhirnya tidak bisa melanjutkan penugasan. Pertimbangan mereka mengurungkan niat untuk bertugas,” ujar Kepala Sekolah Rakyat Sentra Wirajaya Makassar, Radiah, Senin (4/8/2025).

Radiah menjelaskan bahwa kedua guru tersebut berdomisili di Pulau Jawa, sementara lokasi mengajar mereka berada di Sulawesi Selatan. Jarak yang terlalu jauh menjadi alasan utama mereka tidak melanjutkan tugas.

Meski demikian, ia memastikan proses kegiatan belajar mengajar tetap berjalan lancar. Kekosongan dua mata pelajaran itu, kata dia, sementara akan diisi oleh guru lain yang ada.

“Tidak ada kendala, karena kami berupaya memaksimalkan potensi guru dan tenaga pendidik yang ada agar kegiatan belajar tetap berjalan dengan baik. Namun untuk pengganti definitif, hal tersebut sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah pusat sebagai penentu kebijakan,” jelas Radiah.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Sosial Sulawesi Selatan, Malik Faisal, menyebut bahwa dirinya belum mengetahui secara pasti adanya guru Sekolah Rakyat yang mengundurkan diri.

“Kalau ada tenaga pendidik dan siswa Sekolah Rakyat mundur, itu artinya dinamikanya sudah mulai jalan. Sudah diperkirakan akan ada kondisi seperti ini dan sudah dipersiapkan antisipasi jika terjadi seperti ini,” ujar Malik.