LIKUPANG BARAT, SULUT – Tragedi kebakaran kapal penumpang KM Barcelona V yang terjadi di perairan Desa Talise, Kecamatan Likupang Barat, Minahasa Utara, masih menyisakan banyak tanda tanya. Hingga Senin (21/7/2025), Kepolisian Daerah Sulawesi Utara masih berupaya mengungkap penyebab pasti insiden yang menewaskan tiga orang tersebut.

Sebanyak 14 awak kapal, termasuk sang nakhoda, kini tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik Direktorat Polisi Air dan Udara (Polairud) Polda Sulut. Proses penyelidikan ini dilakukan untuk menggali kronologi kejadian serta potensi kelalaian yang menyebabkan kapal terbakar hebat di tengah laut.

Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Alamsyah Parulian Hasibuan menyebutkan, proses pendalaman kasus masih berlangsung. “Polisi juga belum bisa memastikan jumlah pasti penumpang karena data manifest kapal diduga tidak mencerminkan kenyataan di lapangan. Manifest resmi mencatat 280 orang, namun laporan lapangan menyebutkan jumlah penumpang bisa saja melebihi itu” sebutnya.

Hingga berita ini diturunkan, jumlah korban meninggal dunia telah mencapai tiga orang, sementara 57 lainnya mengalami luka-luka. Ada kemungkinan jumlah korban bertambah seiring pencocokan data yang masih berlangsung.

Sementara itu, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sulut yang mendirikan posko di RS Bhayangkara Manado sejak Minggu malam telah berhasil mengidentifikasi tiga jenazah. Proses identifikasi dilakukan melalui prosedur DVI menggunakan metode primer berupa sidik jari dan rekonsiliasi data ante mortem.

Kabid Dokkes Polda Sulut, AKBP dr. Tasrif, menjelaskan bahwa identifikasi dilakukan melalui empat tahapan sesuai SOP DVI, yakni olah TKP, post mortem, ante mortem, dan rekonsiliasi, dengan metode utama berupa pencocokan sidik jari

Identitas tiga korban yang telah dikenali yaitu Yuliana Gumolung, 45 tahun; Zakarias Tindingulani, 67 tahun; dan Asna Lapai, 50 tahun, ketiganya berasal dari Kabupaten Kepulauan Talaud. Jenazah sudah diserahkan ke pihak keluarga melalui prosedur resmi.

Di sisi lain, Basarnas Manado melaporkan adanya total lima korban jiwa, namun dua di antaranya masih belum berhasil diidentifikasi. Mereka dinyatakan hilang oleh keluarga, namun belum terkonfirmasi secara forensik.

Polda Sulut menegaskan komitmennya untuk terus mendalami kasus ini, termasuk memastikan keabsahan jumlah penumpang dan memverifikasi dugaan pelanggaran prosedur keselamatan.