JAKARTA – Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, mendorong percepatan perbaikan infrastruktur irigasi di wilayahnya dengan menemui Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dwi Purwantoro, di Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Andi Sudirman memaparkan kondisi memprihatinkan jaringan irigasi di Sulsel. Berdasarkan data terkini, hanya 27 persen jaringan irigasi yang masih dalam kondisi baik. Sementara 41 persen mengalami kerusakan sedang hingga berat, dan sisanya tergolong rusak ringan.

“Percepatan perbaikan irigasi sangat mendesak, terutama yang menjadi kewenangan pemerintah pusat. Sulsel merupakan lumbung pangan nasional yang butuh dukungan infrastruktur air yang kuat,” ujar Gubernur Andi Sudirman.

Sebagai bentuk komitmen, Pemprov Sulsel telah mengalokasikan anggaran hingga Rp1,4 triliun tahun ini melalui skema multiyears, mencakup sektor Bina Marga dan Sumber Daya Air. Dari jumlah itu, sebagian besar diarahkan untuk perbaikan dan pembangunan infrastruktur irigasi.

Gubernur juga mengungkapkan, pihaknya telah mengusulkan perbaikan irigasi seluas 22.274 hektare yang mengalami kerusakan berat di bawah kewenangan provinsi. Selain itu, dia mengajukan program optimalisasi lahan irigasi di 10 lokasi yang tersebar di berbagai kabupaten dengan estimasi kebutuhan anggaran lebih dari Rp100 miliar.

“Kita punya kesiapan lahan, CPCL (Calon Petani Calon Lokasi), dan DED (Detail Engineering Design). Jika diberikan dukungan anggaran sekitar Rp500 miliar, kita bisa menggarap 40.000 hektare daerah irigasi baru,” jelasnya.

Pemprov Sulsel juga telah menyiapkan DED untuk pembangunan 100 embung yang akan dilengkapi dengan teknologi pompa tenaga surya, guna menjawab tantangan distribusi air di daerah yang sulit dijangkau jaringan irigasi konvensional.

Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan, produktivitas petani, serta mengantisipasi dampak perubahan iklim terhadap ketersediaan air di Sulsel.