MAKASSAR, SULSEL — Anggota DPR RI Fraksi Golkar, Taufan Pawe, membantah tegas isu yang menyebut dirinya telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan (Alkes) di Dinas Kesehatan (Dinkes) Parepare.
Taufan menyebut bahwa isu itu sepenuhnya tidak benar dan merupakan bentuk upaya pembunuhan karakter yang dikemas secara sistematis melalui pemberitaan. “Sebenarnya saya sudah lama tidak mau menanggapi isu ini, karena saya tahu tidak terlibat. Tapi karena narasi yang dibangun sudah sangat keterlaluan, saya rasa perlu saya luruskan,” ujar Taufan, Rabu (16/7/2025).
Lebih lanjut, mantan Wali Kota Parepare dua periode itu mengungkap bahwa isu serupa juga pernah dimunculkan jelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Sulawesi Selatan tahun 2020.
“Ini bukan kali pertama. Dulu juga pernah diangkat oleh media yang sama, dan anehnya selalu muncul menjelang momentum politik internal seperti Musda Golkar,” ungkap Ketua DPD I Partai Golkar ini.
Taufan menduga kuat bahwa isu tersebut sarat dengan kepentingan politik. Ia menilai ada motif tertentu di balik penyebaran kabar bohong ini.
“Saya curiga kuat ada afiliasi media tersebut dengan kompetitor politik saya di internal Golkar. Polanya sangat mirip: menciptakan opini sesat untuk kepentingan kelompok tertentu,” tegasnya.
Menanggapi substansi kasus yang dikaitkan dengan namanya, Taufan menjelaskan bahwa justru dirinya lah yang pada tahun 2018 mengambil inisiatif untuk membawa permasalahan tersebut ke jalur hukum.
“Kasus itu saya yang bongkar. Saya minta audit dari BPKP dan laporan ke aparat penegak hukum karena Kadis Kesehatan saat itu mengakui melakukan pembayaran ke rekanan secara tunai, bukan non-tunai, yang melanggar prosedur,” terang anggota Komisi II DPR RI tersebut.
Ia menegaskan bahwa dalam seluruh proses hukum terkait perkara ini, tidak satu pun saksi yang menyebut keterlibatannya, baik dalam dua berkas perkara yang disidangkan di pengadilan.
“Fakta persidangan jelas. Tak ada satu pun saksi yang menyebut nama saya. Tidak ada bukti hukum atau fakta yang mengarah pada saya,” imbuhnya.
Di tengah ramainya pemberitaan, Taufan tetap menjalankan tugasnya di DPR RI. Ia mengaku sudah sangat terbiasa dengan manuver politik seperti ini. “Saya tetap bekerja seperti biasa di Komisi II. Sudah biasa digoreng jelang hajatan politik. Petarung tidak pernah gentar dengan permainan seperti ini,” ujarnya santai.
Taufan Pawe memberi apresiasi kepada Polri yang telah memberikan klarifikasi resmi bahwa isu penetapan tersangka terhadap dirinya tidak benar.
“Saya percaya institusi kepolisian bekerja secara profesional, tanpa intervensi politik. Saya tegaskan sekali lagi: kabar saya jadi tersangka adalah hoaks,” tandasnya.