PALU, SULTENG – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Dinas Sosial menggelar kegiatan Sosialisasi dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) bagi peserta didik baru Sekolah Rakyat (Tadulako Nambaso) Tahun Ajaran 2025–2026. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Sinergitas BPSDM Provinsi Sulawesi Tengah, Senin (14/7/2025).
Turut hadir dalam kegiatan ini, Sekretaris Dinsos Sulteng Kiki Rezqi Ramdaniasari, Kepala Sekolah Rakyat Anita, serta jajaran pejabat dan staf lingkup Dinas Sosial Provinsi Sulteng. Para peserta didik baru bersama orang tua mereka juga hadir secara langsung.
Ketua Panitia yang juga Kepala Seksi Pelayanan Sosial Anak, Gris Ratna Frelva Beba, menyampaikan bahwa kegiatan ini memiliki dua fokus utama: memberikan informasi penting seputar penyelenggaraan Sekolah Rakyat dan memeriksa kondisi kesehatan peserta didik sebelum tahun ajaran dimulai.
“Ini bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan anak-anak dari keluarga kurang mampu bisa memulai proses belajar dalam kondisi sehat dan siap. Ini juga bentuk perhatian kami terhadap pendidikan dan kesehatan anak-anak secara holistik,” ujar Gris.
Dasar hukum kegiatan ini merujuk pada Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. Aturan ini menekankan pentingnya dukungan nyata kepada kelompok rentan, termasuk akses pendidikan dan kesehatan dasar.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Sosial Sulteng, Sitti Hasbia N. Zaenong, yang menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung keberadaan Sekolah Rakyat sebagai solusi strategis pengentasan kemiskinan di daerah.
“Sekolah Rakyat bukan sekadar tempat belajar, tapi ruang harapan bagi anak-anak untuk memutus rantai kemiskinan. Dengan pendekatan inklusif dan kolaboratif, kita pastikan setiap anak mendapat akses pendidikan dan layanan kesehatan,” ungkap Sitti Hasbia.
Ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan generasi muda yang sehat, cerdas, dan berdaya saing, khususnya dari kalangan kurang mampu.