MAKASSAR, SULSEL – Menjelang tahun ajaran baru 2025/2026, aktivitas ekonomi di sektor rumah tangga mengalami dinamika menarik. Salah satunya terlihat dari lonjakan transaksi gadai di Outlet Pegadaian Cabang Mappanyukki, Makassar. Banyak orang tua memilih menggadaikan emas atau barang berharga lainnya guna menutupi kebutuhan biaya pendidikan anak.

Kepala Cabang Pegadaian Mappanyukki, Anugrah, mengungkapkan bahwa sejak bulan Juni lalu terjadi peningkatan transaksi yang cukup signifikan. Dari data yang dihimpun, tercatat adanya kenaikan sebesar 2,68 persen dibandingkan bulan Mei atau senilai Rp 5,4 miliar.

“Kenaikan dari Mei ke Juni mencapai 2,68 persen atau sekitar Rp 5,4 miliar secara total outstanding loan (OSL),” jelas Anugrah, Rabu (9/7/2025).

Tak hanya itu, tren pertumbuhan berlanjut di awal Juli. Hingga pertengahan bulan, transaksi terus meningkat dengan tambahan sekitar Rp 600 juta, atau tumbuh 5,6 persen dari bulan sebelumnya.

Menurut Anugrah, mayoritas nasabah yang datang ke loket Pegadaian menyebut kebutuhan sekolah anak sebagai alasan utama menggadaikan barang. Mulai dari membeli seragam, perlengkapan sekolah, hingga pembayaran uang pangkal, menjadi beban yang harus segera ditutupi oleh para orang tua.

“Khususnya nasabah yang anaknya naik kelas atau baru masuk SD, SMP, bahkan SMA. Mereka bilang langsung, ‘buat kebutuhan sekolah, Pak,’” ujarnya.

Jenis barang yang paling banyak digadaikan adalah perhiasan emas, sementara harga emas saat ini berada di kisaran Rp 1,9 juta per gram. Harga emas yang relatif stabil juga membuat sebagian nasabah memilih menambah pinjaman daripada menebus barang.

“Karena harga emas tidak melonjak drastis, banyak juga yang menambah pinjaman, bukan menebus,” tambah Anugrah.

Jika merujuk pada tren tahun-tahun sebelumnya, peningkatan transaksi gadai akan berlangsung hingga beberapa minggu setelah anak-anak mulai masuk sekolah. Artinya, dampak kebutuhan biaya pendidikan masih akan terasa hingga akhir Juli, bahkan awal Agustus.

“Biasanya tren ini bertahan sampai minggu kedua setelah masuk sekolah. Karena pengeluaran tidak langsung selesai di awal,” katanya.

Pegadaian juga mencatat adanya pertumbuhan nasabah baru selama musim ini. Di Cabang Mappanyukki, rata-rata ada 3–5 nasabah baru setiap hari yang mulai menggunakan layanan gadai.

Untuk menyambut musim tahun ajaran baru, Pegadaian juga menyiapkan sejumlah promo khusus bagi nasabah baru, baik untuk produk gadai maupun tabungan emas. Hal ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk tetap menjaga ketahanan ekonomi keluarga, tanpa harus menjual aset.

“Kami ada promo untuk nasabah baru, termasuk yang mencoba produk tabungan emas. Ini jadi pilihan alternatif selain gadai konvensional,” tutup Anugrah.

Dengan naiknya kebutuhan menjelang sekolah, Pegadaian kembali menjadi pilihan banyak keluarga untuk solusi keuangan jangka pendek, terutama saat tabungan menipis dan pengeluaran meningkat.