MAKASSAR, SULSEL – Makanan dan minuman tinggi gula dapat menimbulkan kecanduan pada anak, yang berpotensi mengganggu kesehatan mereka.

Dokter spesialis anak, Siska Mayasari Lubis, menjelaskan bahwa paparan gula yang berulang dan dalam jumlah berlebih dapat menyebabkan perilaku ketergantungan, serta mengurangi kemampuan anak untuk mengontrol diri.

“Kecanduan gula ini dapat menunjukkan perilaku yang mirip dengan kecanduan zat lainnya. Misalnya, anak bisa jadi makan berlebihan,” kata Siska pada Jumat (5/7/2025).

Siska menjelaskan bahwa ketika anak mengonsumsi makanan atau minuman tinggi gula, kadar gula darah mereka meningkat dengan cepat. Hal ini diikuti oleh pelepasan hormon insulin dan dopamin, yang kemudian menyebabkan gula darah menurun dengan cepat.

Penurunan gula darah inilah yang memicu keinginan anak untuk kembali mengonsumsi makanan atau minuman manis. “Ketika gula darah menurun dengan cepat, anak akan merasakan dorongan untuk minum lagi. Nafsu makan mereka menjadi tidak terkontrol, dan keinginan untuk mendapatkan lebih banyak gula pun meningkat,” tutur Siska.

Namun, penting untuk segera memperbaiki pola konsumsi yang salah ini. Jika tidak, anak dapat berisiko mengalami berbagai penyakit tidak menular, seperti diabetes, obesitas, hingga malnutrisi. Oleh karena itu, banyak dokter menyarankan agar anak-anak tidak diberikan kental manis sebagai pengganti susu.

Lalu, bagaimana cara membantu anak berhenti mengonsumsi kental manis? Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan orang tua:

1. Pastikan Anak Menyantap Makanan Utama Sesuai Isi Piringku

Langkah pertama adalah memastikan anak menyantap makanan utama dengan porsi yang tepat. Sayangnya, banyak anak yang lebih suka mengonsumsi camilan daripada makanan utama. Dalam situasi ini, orang tua sering kali beranggapan bahwa anak susah makan atau picky eater.

Untuk mengatasi hal ini, cobalah menyajikan hidangan utama dengan cara yang menarik. Kombinasi makanan berwarna-warni dapat menarik perhatian anak. Selain itu, memotong lauk sesuai dengan ukuran genggaman anak akan memudahkan mereka mengenali dan menikmati makanannya. Anak usia 4-5 tahun juga bisa diajak untuk ikut serta menyiapkan makanan, sehingga mereka merasa senang menikmati hidangan yang mereka bantu siapkan.

2. Kurangi Frekuensinya Perlahan

Setelah anak terbiasa mengonsumsi makanan utama dengan porsi yang tepat, mereka akan merasa cukup dan tidak lagi meminta camilan lain, termasuk kental manis. Jika anak masih meminta, frekuensi pemberian kental manis dapat dikurangi secara bertahap.

3. Ganti Kental Manis dengan Susu Pertumbuhan yang Sesuai Usia Anak

Jelaskan kepada anak bahwa susu yang sebaiknya mereka konsumsi adalah susu pertumbuhan yang sesuai dengan usia mereka. Mulailah mengenalkan jenis susu pertumbuhan ini sambil menjelaskan manfaatnya untuk kesehatan tubuh dan pertumbuhan tulang anak.

4. Berikan Camilan Sehat yang Manis dari Bahan Alami

Jika anak menyukai rasa manis, buatkan camilan sehat seperti puding buah tanpa tambahan gula atau roti dengan selai buah alami.

Dengan pendekatan yang bertahap dan konsisten, anak akan lebih mudah beradaptasi dan meninggalkan kebiasaan mengonsumsi susu kental manis. Upaya ini sangat penting dalam membentuk pola makan sehat sejak dini untuk mendukung tumbuh kembang optimal anak.