Rastranews.id, Bone — Bupati Bone, H. Andi Asman Sulaiman, S.Sos., M.M., secara resmi membuka Pelatihan Sertifikasi Kecakapan Nelayan (SKN) III dalam rangka meningkatkan kapasitas dan profesionalisme nelayan kecil di Kabupaten Bone. Kegiatan berlangsung di Aula Politeknik Kelautan dan Perikanan (Poltek KP) Bone, Jumat (5/12/2025).

Sebanyak 150 peserta mengikuti pelatihan ini. Kehadiran Bupati Bone bukan hanya untuk membuka secara simbolis, tetapi juga melihat langsung proses pembelajaran yang diberikan kepada para nelayan—banyak di antaranya selama ini masih minim pengetahuan terkait kepemimpinan kapal, keselamatan, hingga penggunaan alat tangkap modern. Pembukaan ditandai dengan penyerahan sertifikat kepada perwakilan peserta.

Plt Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bone, H. Amirat, dalam laporannya menjelaskan bahwa pelatihan ini awalnya direncanakan terbagi dalam tiga angkatan. Namun atas permintaan peserta, seluruh angkatan digabung agar dapat bertemu langsung dan menerima pengarahan dari Bupati.

“Kami berharap Bapak Bupati dapat memberikan pencerahan, arahan, dan motivasi. Semoga apa yang disampaikan nantinya bisa menjadi bekal dalam aktivitas mereka sebagai nelayan,” katanya.

Dalam sambutannya, Bupati Bone memberikan apresiasi kepada Poltek KP Bone yang menyediakan fasilitas pelatihan, serta kepada Dinas Perikanan yang konsisten meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di sektor kelautan.

“Hari ini kita mempertemukan tiga angkatan sekaligus untuk menjawab tantangan bahwa laut adalah sumber kehidupan bangsa. Kita ingin melahirkan nahkoda dan operator kapal yang profesional, mampu menjaga keselamatan penumpang dan keluarga, sekaligus meningkatkan ekonomi nelayan,” ujarnya.

Bupati Asman Sulaiman menekankan pentingnya keseriusan peserta dalam mengikuti seluruh rangkaian pelatihan. Dari total sekitar 2.000 nelayan di Kabupaten Bone, ia berharap semakin banyak yang tersertifikasi agar mampu mengoperasikan kapal dengan standar yang benar dan aman.

Ia juga menyoroti perkembangan teknologi kelautan yang kini menjadi bagian penting dalam dunia penangkapan ikan.

“Dulu nelayan mengandalkan insting untuk membaca cuaca. Sekarang sudah ada teknologi untuk memantau kondisi laut, arah angin, dan potensi wilayah tangkapan. Ini sangat berpengaruh pada keselamatan dan hasil tangkapan,” tegasnya.

Pelatihan SKN III kali ini mencakup sejumlah kompetensi dasar yang wajib dimiliki calon nahkoda nelayan, seperti kemampuan membaca peta laut, membuat trek pelayaran, menentukan posisi kapal, serta mengelola navigasi dasar. Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam meningkatkan profesionalisme nelayan Bone di era modern.