PALU, SULTENG – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tengah merilis inflasi bulan Juni 2025 mencapai 2,47% secara tahunan (year-on-year). Kenaikan harga terbesar datang dari kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya yang menyumbang 0,64%, dengan emas perhiasan, pasta gigi, dan hand body lotion sebagai penyumbang utama.
Sementara secara bulanan (month-to-month), inflasi tercatat 0,05% dengan kenaikan harga terlihat pada beras, bawang merah, dan sabun mandi. Dalam pemaparan yang disampaikan oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS Sulteng, Imron Taufiq J. Musa, pada Rilis Berita Resmi Statistik (BRS) di Ruang Video Conference Kantor BPS Sulteng, di awal bulan menjelaskan bahwa inflasi year-to-date (y-to-d) juga menunjukkan angka yang signifikan, yaitu sebesar 2,57%.
“Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau menjadi penyumbang inflasi tertinggi secara tahunan, dengan andil 1,12%. Komoditas yang berkontribusi besar dalam kelompok ini antara lain ikan layang, kopi bubuk, dan minyak goreng. Sementara itu, kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran juga memberikan andil sebesar 0,25%, dengan komoditas utama seperti ikan goreng, nasi dengan lauk, dan kue kering berminyak,” urai Imron.
Ia menambahkan bahwa meskipun ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, sektor pariwisata di Sulawesi Tengah menunjukkan kinerja yang positif. Jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) asal Sulteng mencapai 896,58 ribu perjalanan, meningkat 14,00% dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, perjalanan wisnus menuju Sulteng juga mengalami kenaikan, mencapai 914,26 ribu perjalanan, naik 12,25% year-on-year.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Sulawesi Tengah juga menunjukkan tren positif, meningkat menjadi 48,97%, dengan jumlah tamu hotel bintang tercatat sebanyak 22.389 orang, terdiri dari 22.280 tamu domestik dan 109 tamu mancanegara.
Namun, di tengah pertumbuhan sektor pariwisata, BPS mencatat penurunan dalam jumlah penumpang angkutan udara. Selama bulan Mei 2025, jumlah penumpang angkutan udara melalui bandara di Sulawesi Tengah tercatat 92.051 orang, mengalami penurunan 15,32% dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu, penumpang angkutan laut yang tercatat melalui pelabuhan mencapai 13.335 orang.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Dewanto, menyampaikan apresiasi kepada BPS Provinsi Sulteng atas konsistensinya dalam menyajikan data statistik yang akurat dan komprehensif. “Data BPS sangat strategis dalam mendukung perumusan kebijakan pemerintah daerah, terutama dalam merespon dinamika ekonomi dan sosial yang berkembang. Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah akan terus mendorong sinergi data dan kebijakan demi mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.