Rastranews.id, Jakarta — Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) RI bersiap membuka rekrutmen ribuan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) untuk musim haji 1447 H/2026 M.
Seleksi tahap awal dijadwalkan dimulai November 2025, mencakup petugas kloter daerah hingga petugas yang bertugas langsung di Arab Saudi.
Menteri Haji dan Umrah, Mochammad Irfan Yusuf (Gus Irfan), menjelaskan seleksi akan dilakukan secara bertahap.
“Seleksi PPIH Arab Saudi dan PPIH kloter tingkat daerah dilaksanakan pada November 2025, diikuti seleksi PPIH Arab Saudi tingkat pusat pada Desember 2025,” ujarnya dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR di Senayan, Jakarta, Rabu (5/11/2025), lalu.
Ia menegaskan, seluruh proses seleksi akan terbuka, transparan, dan berbasis sistem digital.
“Proses seleksi dilaksanakan melalui mekanisme berbasis sistem informasi terintegrasi, meliputi tahapan administrasi, tes kompetensi, dan wawancara,” kata Gus Irfan.
Menurutnya, setiap tahapan rekrutmen akan diawasi secara ketat untuk menjamin objektivitas dan mencegah penyimpangan.
“Seleksi akan diawasi ketat guna memastikan prosesnya berjalan profesional dan sesuai standar,” tambahnya.
Setelah dinyatakan lolos, para petugas akan mengikuti bimbingan teknis (bimtek) pada Januari hingga Februari 2026.
Program ini dirancang untuk memperkuat kemampuan pelayanan, kedisiplinan, dan komunikasi para petugas haji.
“Petugas yang dinyatakan lolos akan diikutsertakan dalam diklat atau bimtek yang berlangsung pada Januari–Februari 2026,” jelas Gus Irfan.
Ia menambahkan, pelatihan tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga peningkatan kemampuan bahasa Arab agar petugas mampu berinteraksi langsung dengan jemaah maupun otoritas Arab Saudi.
“Dengan pembinaan yang komprehensif, kami berharap petugas haji dapat memberikan pelayanan profesional, cepat tanggap, dan berorientasi pada kepuasan serta keselamatan jemaah,” tuturnya.
Kemenhaj RI juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap hoaks terkait rekrutmen petugas haji.
“Informasi resmi hanya diumumkan melalui kanal resmi Kemenhaj. Jangan percaya pada pihak yang mengatasnamakan panitia seleksi,” tegasnya. (MU)

