Rastranews.id, Makassar — Aksi tawuran antarwarga kembali pecah di Jalan Lembo, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (6/11/2025) malam.

Dua kelompok remaja dari Kampung Lembo dan Kampung Layang terlibat bentrokan hebat menggunakan batu, petasan, bom molotov, hingga anak panah.

Suasana mencekam menyelimuti kawasan padat penduduk tersebut.

Sejumlah rumah warga dilaporkan rusak akibat lemparan benda keras, bahkan satu rumah kayu sempat terbakar di bagian depannya. Kepanikan warga pun tak terhindarkan.

Petugas kepolisian yang tiba di lokasi langsung membubarkan massa dan memukul mundur kedua kelompok yang bertikai. Batu berserakan di jalan, sementara sisa petasan dan busur tampak di sekitar lokasi kejadian.

Polisi menduga, kebakaran yang melahap bagian depan rumah warga berasal dari bom molotov yang dilemparkan saat bentrokan berlangsung.

Api sempat menjalar ke rumah lain sebelum akhirnya berhasil dipadamkan oleh aparat bersama warga.

Setelah situasi mereda, petugas melakukan penyisiran di area sekitar dan menemukan sejumlah senjata tajam yang diduga digunakan dalam tawuran.

Untuk mengendalikan massa, polisi menembakkan gas air mata, namun sebagian pelaku sempat memprovokasi petugas dan menolak mundur.

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, menegaskan bahwa pihaknya bersama TNI dan Pemerintah Kota Makassar telah berulang kali melakukan upaya pencegahan.

“Kita sudah lakukan berbagai langkah. Bahkan kemarin sudah ada pertemuan bersama warga, makan bersama dengan Pak Wali Kota dan Pak Dandim. Semua sudah sepakat untuk tidak lagi tawuran,” ujar Arya.

Menurutnya, pos pengamanan gabungan dari Brimob, TNI, dan Satpol PP sempat disiagakan selama sebulan penuh di wilayah rawan bentrok tersebut.

Namun tawuran kembali pecah setelah petugas ditarik dari lokasi karena situasi sempat kondusif.

“Kami coba tarik pasukan karena situasi aman, ternyata tawuran lagi,” ucapnya.

Arya menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga situasi agar tetap kondusif.

“Polri, TNI, dan pemerintah kota butuh kerja sama warga. Kalau harus terus diawasi, sulit menjaga keamanan. Orang tua juga harus menjaga anak-anaknya, karena pelakunya kebanyakan remaja,” tegasnya.

Bentrok Terjadi Dua Kali dalam Sehari

Sebelumnya, bentrokan antarwarga juga terjadi di lokasi yang sama pada Kamis (6/11/2025) dini hari.

Saat itu, salah satu kelompok diduga membakar area di dekat permukiman, sehingga membuat warga panik karena api nyaris menjalar ke rumah mereka.

Petugas kepolisian segera datang untuk membubarkan massa dan melakukan penyisiran di kawasan padat penduduk tersebut.

Namun, para pelaku berhasil melarikan diri melalui gang-gang sempit yang saling terhubung.

“Alhamdulillah, saat ini situasi sudah aman dan terkendali. Petugas sudah menguasai wilayah,” kata Kanit Jatanras Satreskrim Polrestabes Makassar, AKP Hamka kepada wartawan.

Dalam penyisiran itu, polisi menemukan sejumlah barang bukti berupa bekas petasan dan anak panah busur yang berserakan di lokasi kejadian.

“Kami hanya menemukan bekas petasan dan beberapa anak panah busur di sekitar lokasi,” jelas Hamka.

Korban Anak dan Satpol PP

Bentrokan serupa juga sempat terjadi sejak Senin (3/11/2025). Dalam kejadian tersebut, seorang bocah berusia tujuh tahun dan seorang petugas Satpol PP menjadi korban luka akibat tertancap anak panah busur.

Dalam video yang beredar di media sosial, tampak sekelompok remaja saling serang menggunakan busur dan petasan di area pemakaman.

Warga sekitar pun ketakutan menyaksikan aksi brutal yang telah berlangsung tiga hari berturut-turut itu. (MU)