Rastranews.id, Makassar – Senat Akademik Universitas Hasanuddin (Unhas) resmi menetapkan tiga nama guru besar yang lolos dalam penyaringan calon Rektor Unhas periode 2026–2030.
Ketiganya adalah Prof. Jamaluddin Jompa, Prof. Budu, dan Prof. Sukardi Weda. Proses penyaringan berlangsung dalam rapat pleno Senat Akademik yang digelar di Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Senin (3/11/2025).
Dari 93 anggota Senat Akademik yang memiliki hak suara, Prof. Jamaluddin Jompa memperoleh dukungan mayoritas dengan 74 suara, disusul Prof. Budu dengan 18 suara, dan Prof. Sukardi Weda dengan satu suara.
Ketiga nama ini selanjutnya akan melaju ke tahap pemilihan rektor, di mana Senat Akademik bersama perwakilan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan menentukan siapa yang akan memimpin Unhas untuk periode lima tahun mendatang.
Menanggapi hasil tersebut, Prof. Jamaluddin Jompa (Prof. JJ) menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan oleh para senator.
“Suatu kesyukuran, kebanggaan sekaligus saya berterima kasih kepada seluruh civitas akademika khususnya senator yang kali ini memberikan kepercayaan luar biasa dengan perolehan suara 80 persen. Di luar dugaan saya, karena saya begitu sibuk menjadi rektor. Tapi senator rupanya telah menentukan sikap untuk tetap meminta saya untuk melanjutkan,” ujar Prof. JJ.
Calon rektor yang berstatus sebagai petahana ini menegaskan bahwa proses ini masih akan berlanjut ke tahapan berikutnya di Majelis Wali Amanat (MWA).
“Tentu ini bukanlah akhir dari proses karena ini baru penjaringan masuk 3 besar, akan masuk ke Majelis Wali Amanat (MWA). Tapi tentunya Majelis Wali Amanat akan memperhatikan ini sebagai suatu aspirasi keinginan dari keluarga besar Universitas Hasanuddin,” lanjutnya.
Sementara, Prof. Budu menegaskan dirinya siap mengikuti proses selanjutnya. Ia pun bersyukur masuk dalam tiga calon rektor Unhas yang diusulkan oleh Senat Akademik.
“Semua kita ini tentu akan menyerahkan kepada proses, kita harus patuh,” ujarnya.
Seakan mengulang persaingan 4 tahun silam, Prof. Budu mengaku persaingan dalam pemilihan rektor ini merupakan proses yang biasa saja.
“Kita serahkan semua pada proses. Nothing to lose (tanpa beban). Semua anggota MWA pasti punya mekanisme, yang jelas saya masuk salah satu calon rektor yang diusulkan,” pungkasnya.
Prof. Sukardi Weda yang juga masuk dalam tiga calon rektor Unhas mengatakan, meskipun sebagai pendatang ia yakin dari visi misi yang ia sampaikan telah mengetuk hati Senator. Kendati hanya mendapatkan satu suara, Prof. Sukardi lanjut ke tahapan pemilihan selanjutnya.
“Jadi saya harapkan adalah pemilih rasional. Tadi ketika saya mengatakan (membangun) jalan layang itu kan masuk akal. Karena kalau misalnya untuk mengurai kemacetan di pintu 1, misalnya orang Politeknik (Ujung Pandang) harus lewat di sana, itu tidak bisa. Karena Unhas ini milik publik kita tidak bisa atur orang. Jalan satu-satunya adalah membuat jalan layang,” terangnya. (MA)

