Rastranews.id, Makassar — Komedian sekaligus presenter Pandji Pragiwaksono kembali menjadi sorotan publik setelah potongan video lawakannya yang menyinggung upacara adat Rambu Solo’ di Toraja viral di media sosial.
Dalam video itu, Pandji menyinggung tingginya biaya pesta kematian masyarakat Toraja dan menyebut banyak warga menjadi miskin karena tradisi tersebut.
Pernyataan itu menuai reaksi keras dari masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya warga Toraja, yang menilai ucapan Pandji telah merendahkan martabat budaya leluhur mereka.
Salah satu tanggapan tegas datang dari Mohammad Ramdhan Pomanto, atau Danny Pomanto, mantan Wali Kota Makassar dua periode yang juga tokoh publik dengan kedekatan kuat terhadap masyarakat Toraja.
“Kalau PANJI benar seorang NEGARAWAN, beliau harus bertanggung jawab atas pernyataannya yang menyakiti hati masyarakat Sulawesi Selatan, terkhusus saudaraku masyarakat Toraja, dengan jalan PANJI harus meminta maaf secara terbuka di media,” tegas Danny Pomanto, Senin (3/11/2025).
“Nasehat saya kepada PANJI, jangan berbicara apa yang tidak kita ketahui secara utuh, sesuai kata bijak yang mengatakan ‘Orang cenderung membenci apa yang dia tidak tahu.’ Segera minta maaf,” lanjutnya.
Kedekatan Danny dengan Warga Toraja
Meskipun bukan berasal dari Toraja, Danny Pomanto dikenal memiliki hubungan emosional yang kuat dengan masyarakat Toraja.
Saat bertarung di Pilgub Sulsel 2024, ia mencatat perolehan suara telak di wilayah tersebut dengan meraih 91.034 suara di Tana Toraja dan 102.116 suara di Toraja Utara, menjadikannya pemenang di dua kabupaten itu.
Pandji Belum Beri Klarifikasi
Hingga kini, Pandji Pragiwaksono belum mengeluarkan pernyataan resmi menanggapi sorotan tersebut.
Namun sebagian penggemarnya menyebut bahwa konteks lawakan Pandji lebih kepada kritik sosial, bukan penghinaan terhadap budaya.
Di sisi lain, sejumlah tokoh berharap Pandji segera memberikan klarifikasi dan menyampaikan permohonan maaf terbuka agar polemik tidak semakin meluas. (MU)

