Rastranews.id, Makassar — Program pemasangan stiker bertuliskan “Keluarga Miskin” di rumah penerima bantuan sosial (Bansos) di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, menjadi sorotan publik.

Pasalnya, sejumlah warga penerima manfaat justru memilih mundur dari daftar Bansos setelah rumah mereka ditempeli stiker tersebut.

Kebijakan yang viral di media sosial itu memunculkan beragam tanggapan, termasuk dari Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Makassar, A. Bukti.

Ia menilai, setiap daerah memiliki kondisi sosial dan karakter masyarakat yang berbeda, sehingga kebijakan seperti itu belum tentu bisa diterapkan di semua wilayah.

“Contoh yang baik, tapi harus dipelajari dulu. Soalnya masyarakat kita punya budaya dan karakter yang berbeda,” ujar Bukti Jufri saat dimintai tanggapan, Sabtu (1/11/2025).

A Bukti Jufri menegaskan pentingnya memahami konteks sosial dan budaya masyarakat sebelum menerapkan kebijakan serupa di daerah lain.

“Makassar punya dinamika sosial yang berbeda. Jadi setiap kebijakan perlu dikaji dulu dampaknya, bukan hanya dari sisi administrasi, tapi juga dari sisi psikologis dan sosial masyarakat,” tutupnya.

Sebelumnya, Dinas Sosial Kabupaten Kepahiang menjelaskan bahwa program pemasangan stiker dilakukan sebagai bentuk edukasi dan transparansi agar masyarakat mengetahui siapa saja penerima bantuan.

Namun, kebijakan itu menuai reaksi keras dari warga yang merasa keberatan dilabeli “Keluarga Miskin.”

Akibatnya, ratusan keluarga penerima manfaat dilaporkan memilih mundur secara sukarela dari daftar Bansos dan meminta nama mereka dihapus dari data Kementerian Sosial. (MU)