Rastranews.id, Gowa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa menjadi tuan rumah High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (HLM TPID) Zona IV yang digelar di Baruga Karaeng Galesong, Kantor Bupati Gowa, Kamis (30/10/2025).

Pertemuan ini menjadi wadah penguatan sinergi ekonomi regional Sulawesi Selatan dengan fokus pada pengendalian inflasi, penyusunan neraca pangan berbasis data, serta percepatan elektronifikasi transaksi pemerintah daerah.

Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin, menegaskan langkah ini penting untuk mengelola pasokan pangan dan menjadikan Zona IV sebagai role model transaksi non-tunai yang berkontribusi terhadap stabilitas nasional.

“Gowa, Maros, dan Takalar adalah daerah penghasil pangan, sedangkan Makassar berperan sebagai pusat distribusi dan jasa. Keterpaduan ini harus dimanfaatkan melalui penyusunan neraca pangan yang presisi agar kebijakan pengendalian inflasi dapat berbasis bukti,” ujarnya.

Berdasarkan data BPS Kabupaten Gowa Tahun 2024, perekonomian daerah tumbuh sebesar 5,39 persen dengan tingkat inflasi sebesar 1,19 persen yang mengacu pada Kota Makassar.

Angka ini menunjukkan kondisi makroekonomi yang relatif stabil namun tetap membutuhkan pengawasan terhadap fluktuasi harga komoditas pangan strategis.

Selain itu, Darmawangsyah juga menekankan pentingnya adopsi sistem transaksi elektronik di lingkungan pemerintah daerah.

Menurutnya, elektronifikasi bukan hanya efisiensi administrasi, tetapi juga menjadi mekanisme pengawasan fiskal yang mendukung kestabilan ekonomi daerah.

“Elektronifikasi transaksi pemerintah adalah instrumen penting dalam reformasi keuangan daerah. Melalui digitalisasi pembayaran, kita dapat meminimalkan kebocoran anggaran sekaligus mempercepat respons terhadap dinamika ekonomi lokal,” tuturnya.

Wakil Bupati Gowa menutup sambutannya dengan ajakan membangun komitmen bersama untuk menjaga stabilitas dan kemandirian ekonomi daerah.

“Sinergi yang dibangun hari ini adalah bentuk kesinambungan kepemimpinan ekonomi daerah. Jika leluhur kita mampu membangun perdagangan lintas pulau berabad-abad lalu, kita pun harus mampu menjaga stabilitas pangan dan inflasi untuk generasi masa depan,” pungkasnya.

Pertemuan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Bank Indonesia, TPID Kota Makassar, Kabupaten Maros, Kabupaten Takalar, serta Forkopimda Kabupaten Gowa.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Wahyu Purnomo, menegaskan bahwa pengendalian inflasi tidak hanya berhenti pada intervensi harga, tetapi juga menyentuh perbaikan struktur pasokan yang berkelanjutan.

“Zona IV berpotensi menjadi contoh model integrasi pangan berbasis data, di mana pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat bergerak dalam satu ekosistem ekonomi yang efisien,” ungkapnya. (MU)