Rastranews.id, Jakarta – Jadi polemik di tengah masyarakat, Presiden Prabowo Subianto akan menggelar rapat terbatas khusus.

Rapat terbatas khusus ini untuk membahas polemik utang kereta cepat Indonesia China atau Whoosh Jakarta-Bandung.

Hal tersebut diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebagaimana dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (30/10/2025).

“Itu nanti dibahas khusus bersama Presiden,” kata Airlangga.

Diketahui, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa blak-blakan mengaku tidak mau menanggung utang proyek KCIC.

Purbaya menegaskan, seharusnya utang KCIC ditangani oleh Danantara bukan justru dibebankan kepada APBN.

Ia menilai jika KCIC di bawah Danantara KCIC sudah manajemen sendiri, sudah punya dividen sendiri yang rata-rata setahun bisa dapat Rp 80 triliun atau lebih.

Apalagi, sambung Purbaya, dividen atau pembagian keuntungan dari KCIC tidak mengalir ke negara.

“Harusnya mereka manage dari situ. Jangan ke kita lagi. Karena kan kalau enggak ya semuanya kita lagi,” tegas Purbaya, saat diminta menanggapi perihal utang KCIC, Jumat (10/10/2025) lalu.

Selain itu, Purbaya Yudhi Sadewa menilai Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) mampu membayar utang proyek kereta cepat atau Whoosh.

“Sudah saya sampaikan ke Rosan Roeslani, kenapa? Karena kan Danantara terima dividen dari BUMN, hampir Rp 80 sampai Rp 90 triliun. Itu cukup untuk menutup yang Rp 2 triliun bayaran tahunan untuk kereta api cepat,” tegas Purbaya.