Rastranews.id, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengaku cukup gembira dalam menjalani hari yang bertepatan dengan satu tahun dirinya memimpin negara Indonesia.

Pasalnya, tepat pada Senin (20/10), Presiden Prabowo Subianto bisa menyaksikan secara langsung penyerahan uang pengganti kerugian negara sebesar Rp 13.255.244.538.149,00.

Tumpukan duit yang dipamerkan dalam kegiatan konferensi pers di Kejaksaan Agung itu berkaitan dengan perkara tindak pidana korupsi pemberian fasilitas ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya.

Kepala Negara kemudian menganggap bahwa uang triliunan rupiah yang diterima negara tersebut merupakan tanda yang baik.

“Kebetulan ini pas satu tahun saya dilantik sebagai presiden. Jadi saya merasa ini, istilahnya, tanda-tanda baik,” kata Presiden Prabowo dalam pernyataannya.

Dengan capaian yang sudah kesekian kalinya itu, Presiden Prabowo menegaskan bahwa ini menjadi bukti Kejaksaan di Satker Pidana Khusus yang dipimpin Febrie Adriansyah sukses.

“Di hari satu tahun, saya menyaksikan pemerintah Indonesia, Kejaksaan sebagai bagian dari pemerintah Indonesia, memperlihatkan dan membuktikan kepada rakyat kerja keras, kerja yang gigih, yang berani, sehingga bisa membantu negara menyelamatkan kekayaan,” terangnya.

Presiden Prabowo menambahkan, dengan uang yang diterima negara pada hari ini jelas-jelas bisa digunakan untuk kepentingan masyarakat luas.

Oleh karena itu, Prabowo mengaku belum puas dengan hasil yang sudah dicapai dan masih akan mengejar potensi pengembalian kerugian negara lainnya.

“Ingat, kalau kita lihat ini, ini sama dengan 8 ribu sekolah kita perbaiki, 5 juta nelayan bisa hidup, 5 juta dengan uang yang ada di sini,” ujarnya.

“Saya ini gereget, saya ingin kalau bisa kita kejar lagi itu kekayaan yang diselewengkan,” pungkasnya. []