Rastranews.id, Papua – TNI terlibat baku tembak dengan teroris Papua pimpinan Undius Kogoya di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.

Panglima Komando Operasi Habema Mayjen TNI Lucky Avianto menjelaskan, dalam baku tembak tersebut pihaknya berhasil menembak mati 14 teroris Papua yang dicap OPM.

“TNI berhasil menewaskan 14 anggota OPM, di antaranya sejumlah pimpinan dan pelaku penembakan terhadap aparat keamanan sebelumnya. Sementara sisanya melarikan diri ke arah hutan,” kata Lucky dalam keterangannya yang dikutip, Sabtu (18/10).

Lucky menjelaskan, pasca baku tembak di wilayah Kampung Soanggama, Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu (15/10).

Satgas Koops Habema Kogabwilhan III berhasil membebaskan warga yang selama ini berada dalam teror OPM.

Lucky kemudian menjelaskan, operasi ini berawal saat prajurit TNI bergerak menuju wilayah Soanggama untuk membantu masyarakat agar terbebas dari tekanan OPM.

Kampung tersebut diduga telah lama dikuasai OPM yang memiliki kekuatan 30 orang.

“Kontak tembak terjadi saat pasukan TNI diserang oleh kelompok OPM. Menghadapi situasi tersebut, prajurit TNI dengan terpaksa melakukan tindakan tegas dan terukur sesuai prosedur pertempuran,” jelasnya.

Serangan TNI membuat pelaku kewalahan hingga melarikan diri ke hutan.

Personel TNI yang melakukan penyisiran pascakontak tembak kemudian menemukan 14 anggota OPM dalam kondisi tewas.

“Berdasarkan keterangan kepala Desa Soanggama, seluruh korban yang tertembak merupakan anggota kelompok bersenjata OPM. Masyarakat juga memberikan informasi tambahan terkait keberadaan beberapa pucuk senjata lain yang saat ini sedang dalam proses pencarian oleh aparat,” jelasnya.

Dari hasil operasi tersebut, TNI berhasil menguasai dan merebut markas besar Kodap VIII/Soanggama pimpinan Undius Kogoya.

Markas tersebut selama ini digunakan sebagai pusat perencanaan serangan terhadap aparat dan warga sipil.

Personel turut mengamankan 1 pucuk senjata api rakitan dan 4 senapan angin, amunisi berbagai kaliber, 1 alat bidik Simons, 1 teropong Newcon.

Selain itu ada dokumen organisasi OPM, atribut bintang kejora, peralatan komunikasi, serta berbagai perlengkapan lapangan milik kelompok separatis.

“Menetapkan wilayah Soanggama sebagai Pos Taktis TNI guna memastikan keamanan dan stabilitas di daerah tersebut tetap terjaga,” ungkap Lucky.

Lucky melanjutkan situasi di Kampung Soanggama aman dan kondusif. Masyarakat tidak melakukan pengungsian serta menyambut positif kehadiran TNI.

“Tokoh adat dan kepala desa setempat bahkan menghibahkan sebagian lahan dan fasilitas kampung untuk dijadikan Pos Taktis TNI Soanggama,” tutupnya. (MA)