Rastranews.id, Gowa-Kepolisian Resor (Polres) Gowa menepis rumor yang menyebut seorang mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) bernama Nur Ichsan alias Iccang (21) diduga bunuh diri dengan cara terjun dari Jembatan Kembar ke Sungai Jeneberang, Sabtu (11/10/2025) dini hari. Polisi memastikan peristiwa tersebut murni kecelakaan tunggal.
Kasat Lantas Polres Gowa, Iptu Muhammad Muaz, menjelaskan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan saksi menunjukkan bahwa korban terpental ke sungai setelah kehilangan kendali motor dan menabrak trotoar jembatan.
“Berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan saksi di lokasi, kejadian itu murni kecelakaan tunggal. Korban oleng ke kanan lalu menabrak trotoar, kemudian terpental dan jatuh ke sungai,” jelas Muaz saat dikonfirmasi, Minggu (12/10/2025).
Dari hasil pemeriksaan di lapangan, sepeda motor korban ditemukan mengalami lecet di bagian kanan, sesuai arah benturan di trotoar. Saat petugas tiba, posisi motor sudah berpindah dari tempat semula, sementara tas dan helm korban terlihat terbawa arus sungai.
Muaz menambahkan, penyebab pasti korban kehilangan kendali belum diketahui. Namun, dari kondisi lokasi dan waktu kejadian sekitar pukul 01.00 Wita, polisi menduga korban bisa saja mengantuk atau tidak waspada.
“Kita tidak tahu pasti kenapa dia oleng. Kejadiannya sekitar jam satu malam, jalan itu searah dan sepi. Tapi saksi melihat langsung korban kehilangan keseimbangan dan jatuh,” ujarnya.
Dengan demikian, polisi menegaskan kabar yang menyebut korban bunuh diri tidak benar. “Bukan bunuh diri. Itu murni kecelakaan tunggal,” tegas Muaz.
Dikabarkan setelah melalui pencarian intensif selama hampir 18 jam, tim SAR gabungan akhirnya menemukan Nur Ichsan (21), mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) yang dilaporkan hilang setelah terjatuh dari Jembatan Kembar Sungguminasa, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.
Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Sabtu (11/10/2025) sekitar pukul 19.50 Wita di aliran Sungai Jeneberang, tidak jauh dari lokasi awal ia dilaporkan jatuh.
Koordinator Tim Basarnas, Wawan Setiawan, mengatakan jasad korban pertama kali terlihat oleh warga yang melihat tubuhnya mengapung di permukaan sungai.
“Korban terlihat mengapung di permukaan sungai, setelah itu kami langsung mengerahkan tim menggunakan perahu karet menuju titik penemuan,” ujar Wawan.
“Korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa dan langsung dievakuasi ke tepi sungai,” tambahnya.
Dari hasil identifikasi, korban ditemukan sekitar 20 meter dari titik awal tempat ia diduga jatuh. Saat ditemukan, pakaian korban masih sama seperti yang dilaporkan saksi sebelumnya.
Operasi pencarian ini melibatkan Basarnas Makassar, TNI-Polri, BPBD Gowa, Damkar Gowa, serta sejumlah relawan SAR. Setelah proses evakuasi selesai, jasad korban diserahkan kepada pihak keluarga dan dibawa ke rumah duka di Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa.(JY)