Rastranews.id, Gowa – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menutup secara resmi Retret Lurah se-Kota Makassar 2025 di Malino, Gowa, Sabtu (11/10/2025) malam, dengan sejumlah instruksi strategis.
Salah satu pengumuman utama adalah pencanangan program Lurah Award, yang akan memberikan predikat terbaik dan terburuk sebagai pemacu kinerja bagi 153 lurah di kota itu.
Dalam arahannya, Munafri menegaskan bahwa lurah adalah garda terdepan dan ujung tombak keberhasilan program pemerintahan di masyarakat.
Ia meminta para lurah memaksimalkan peran mereka dengan fokus pada tujuh program unggulan Pemkot, termasuk pengelolaan sampah, pertanian lahan sempit, dan kebersihan.
“Pemkot Makassar punya tujuh program unggulan. Tolong diperhatikan betul, ditambah pengelolaan sampah, pertanian lahan sempit, hingga kebersihan, muaranya ada di kelurahan,” tegas Munafri.
Munafri secara khusus menginstruksikan pengelolaan sampah yang terintegrasi hingga tingkat RT/RW. Ia menekankan pentingnya memisahkan sampah organik dan non-organik serta mengembangkan ekonomi sirkular dengan memanfaatkan maggot dan eco-enzyme.
“Jangan ada lagi sebutan Makassar kota jorok. Saya mau di RT/RW itu proses pengelolaan sampahnya terintegrasi dengan baik. Harus ada teba, biopori, maggot, sama eco-enzyme,” pungkasnya.
Ia juga meminta lurah memastikan kebersihan saluran air untuk mencegah genangan saat hujan.
Pada kesempatan yang sama, Munafri memerintahkan lurah untuk mengontrol dan membina UMKM kuliner di wilayahnya. Ia menekankan agar UMKM tidak berjualan di atas got dan harus mengantongi Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS).
“Saya yakin Bapak Ibu Lurah punya kemampuan untuk mengkomunikasikan ini. Bagaimana kita mau lihat dagangan itu bisa laku dengan baik kalau posisinya sudah jelek,” tegasnya.
Selain itu, lurah diminta untuk kreatif menghadirkan inovasi, membangun komunikasi solutif dengan warga, dan memastikan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) tetap terkendali.
Lurah Award sebagai Pemacu Kinerja
Program Lurah Award yang diumumkan Munafri dirancang sebagai bentuk apresiasi sekaligus evaluasi tahunan.
Program ini akan menilai kualitas pelayanan, inovasi, dan dampak langsung terhadap masyarakat.
“Akan ada lurah terbaik dan lurah terburuk. Jangan sampai ada yang masuk kategori terburuk. Ukurannya sederhana: pelayanan, inovasi, dan dampak kepada masyarakat,” jelas Munafri.
Ia menambahkan, Lurah Award ini untuk memastikan semua lurah bergerak optimal dalam mencerminkan wajah pemerintahan di tingkat akar rumput.
Kegiatan retret yang berlangsung selama tiga hari (10-12 Oktober 2025) ini dihadiri oleh Ketua TP PKK Kota Makassar Melinda Aksa, Sekretaris Daerah Andi Zulkifli Nanda, serta jajaran pemkot lainnya.
Rangkaian acara mencakup pendalaman materi, penguatan kapasitas kepemimpinan, dan kunjungan studi lapangan, sebagai bagian dari program transformasi kapasitas lurah. (HL)