Rastranews.id, Jakarta – Aksi Roy Suryo dan Tifa ke makam keluarga Joko Widodo (Jokowi) yang kemudian diviralkan lewat media sosial mendapat kecaman dari Bendahara DPD Projo Sumatera Utara, Dicky Zulkarnain.
Lewat pernyataan resminya pada Kamis, 9 Oktober 2025, Dicky mengatakan dirinya dengan berat hati angkat suara atas tindakan memalukan yang dilakukan Roy Suryo dan rombongannya, termasuk Dokter Tifa, yang nekat menginjak-injak nilai kemanusiaan dengan mengunjungi makam keluarga Presiden Joko Widodo.
“Ini bukan lagi soal politik, tetapi soal etika, moral, dan hati nurani yang telah hilang di tengah hiruk-pikuk konten sensasional,” katanya dikutip, Minggu 12 Oktober 2025.
Dia mengurai, pada April 2025 Roy Suryo mulai menghebohkan publik dengan klaim memiliki salinan ijazah palsu Presiden Jokowi, tanpa bukti kuat, dan memicu polarisasi.
Pada September 2025 isu ijazah berkembang, dengan tuduhan soal asal-usul keluarga Jokowi, termasuk dari Dokter Tifa yang menyebut “ibu kandung lain” berdasarkan dugaan tak berdasar.
Lalu pada 7 Oktober 2025, Roy Suryo, Tifa, dan tim tanpa izin mengunjungi makam keluarga Jokowi di Pemakaman Mundu, Karanganyar.
Mereka rekam video, foto-foto makam orang tua Jokowi, yakni alm Sudjiatmi Notomihardjo dan Widjiatno Notomihardjo, dan klaim “kejanggalan” usia serta posisi makam. Ini disebarluaskan via YouTube Refly Harun dan media sosial.
“Tindakan ini sungguh tak beretika! Makam adalah tempat suci, tempat kita semua suatu hari kembali. Mengganggu ketenangan,” kata Dicky.
Mengganggu ketenangan keluarga Presiden RI ke-7 Jokowi, ayah dan ibu yang telah tiada, hanya demi sensasi dan kepentingan pribadi adalah bentuk kegilaan publikasi yang tak punya batas.