Rastranews.id, Makassar – Geliat produk lokal Makassar siap membanjiri panggung dunia. Di atas panggung Localistic Trade Fest 2025, Wali Kota Munafri Arifuddin menegaskan komitmen konkret Pemkot, mengalirkan 50 persen belanja daerah untuk produk lokal, dengan separuhnya dikhususkan bagi UMKM.

Langkah strategis ini digaungkan untuk mendongkrak daya saing dan membuka jalan bagi kreativitas anak negeri menembus pasar global.

Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar secara agresif memperluas ruang bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk naik kelas, dalam ajang Localistic Trade Fest 2025 yang digelar Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Makassar, Sabtu (11/10/2025), di Rooftop Nipah Park.

“Dengan adanya kegiatan ini, bentuk komitmen Pemerintah Kota hadir memberikan dukungan penuh, bahwa produk lokal UMKM Makassar layak bersaing di panggung dunia,” tegas Munafri.

Even yang menampilkan 25 tenant pilihan hasil kurasi ketat ini menjadi wadah kolaborasi strategis antara pemerintah dan pelaku usaha untuk mempromosikan kuliner, kerajinan, dan produk lokal unggulan ke level pasar global.

Munafri juga mendorong terciptanya ‘duta lokal’ yang menjadi wajah kebanggaan produk Makassar.
“Kita perlu punya duta lokal, sosok yang bisa tampil membawa brand Makassar ke mana saja. Tidak harus berjuang sendirian, tapi selalu tampil dengan bangga mengenakan produk lokalnya,” katanya.

Ia menekankan, kemajuan produk lokal hanya akan terwujud jika UMKM diberikan panggung utama, bukan sekadar pelengkap.

“Kalau kita ingin memajukan produk lokal, maka kita harus memberi mereka panggung di depan, bukan hanya pelengkap. Ini harus jadi tradisi baru yang menumbuhkan kebanggaan terhadap produk sendiri,” tegasnya.

Yang tidak kalah penting, Munafri mengungkapkan kebijakan fiskal yang berpihak pada produk dalam negeri. Dalam alokasi APBD, Pemkot tengah berupaya mengarahkan 50 persen belanja daerah untuk produk lokal, dan setengah dari porsi tersebut diperuntukkan bagi pelaku UMKM.

“Kita ingin putaran anggaran daerah kembali ke masyarakat. Dengan begitu, pelaku usaha lokal yang berjuang bisa naik kelas dan semakin mandiri,” jelas politisi Golkar tersebut.

Kepala Disdagin Kota Makassar, Evi Aprialti, menambahkan, Localistic Trade Fest bukan sekadar pameran, tetapi upaya menggali kembali potensi dan nilai tradisional kekayaan lokal Makassar.

“Kami ingin masyarakat tahu bahwa Makassar memiliki banyak produk unggulan yang bisa bersaing dan dipasarkan lebih luas,” ujarnya.

Evi juga menaruh perhatian besar pada peran generasi muda. “Kita harus membudayakan kepada generasi muda, agar mereka tahu dan bangga bahwa produk lokal Makassar sebenarnya lebih bagus dari produk luar,” katanya.

Beragam produk seperti kuliner kemasan khas Makassar, kerajinan tangan, aksesori, dan batik dari kawasan Batangase–Moncongloe menjadi bukti nyata kekayaan yang ditawarkan. (HL)