Rastranews.id, Gowa – Seorang mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) bernama Iccang (23) dilaporkan hilang setelah diduga terpental dan jatuh ke aliran Sungai Jeneberang usai mengalami kecelakaan tunggal di Jembatan Kembar, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sabtu (11/10/2025) dini hari.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 01.20 Wita di Jalan Poros Gowa–Takalar, Kelurahan Tompobalang.
Berdasarkan keterangan saksi dan laporan awal kepolisian, korban yang beralamat di Panciro, Kecamatan Pallangga, melaju dari arah Makassar menuju Gowa dengan sepeda motor Honda Scoopy berkecepatan tinggi.
Diduga korban kehilangan kendali saat melintasi Jembatan Kembar hingga menabrak trotoar.
Benturan itu membuat korban terpental ke sungai bersama helm dan tas bawaannya, sementara motornya serta sepasang sandal jepit milik korban tertinggal di atas jembatan.
Sekitar waktu yang sama, seorang pengendara lain yang melihat kejadian tersebut berhenti di salah satu kios di pinggir jalan Poros Pallangga.
Ia memberi tahu Adel (25), warga Desa Manggalli, bahwa ada orang kecelakaan di Jembatan Kembar dan terpental ke sungai. Mendengar kabar itu, Adel segera menyampaikan kepada warga sekitar.
Sejumlah warga kemudian mendatangi lokasi kejadian dan memeriksa sepeda motor korban. Dari jok motor, mereka menemukan kartu KIS atas nama Iccang (23), mahasiswa asal Panciro, Pallangga. Warga lalu menghubungi keluarga korban serta melapor ke BPBD Kabupaten Gowa.
Sekitar pukul 01.50 Wita, pihak keluarga tiba di lokasi dan mulai melakukan pencarian secara manual di sekitar tepian sungai.
Tak lama kemudian, pukul 02.30 Wita, tim BPBD Gowa datang ke lokasi untuk membantu proses pencarian dengan peralatan pencarian air.
Hingga saat ini, korban masih dalam pencarian oleh pihak keluarga, masyarakat setempat, serta tim BPBD Gowa.
Motor korban mengalami kerusakan ringan pada bagian depan kiri akibat benturan dengan trotoar.
Polisi menduga kecelakaan ini murni insiden tunggal akibat kelalaian dan hilangnya kendali saat berkendara dengan kecepatan tinggi.
Petugas merekomendasikan agar dilakukan pencarian menyeluruh di sepanjang aliran Sungai Jeneberang serta pemasangan rambu peringatan dan penerangan tambahan di area Jembatan Kembar guna mencegah kecelakaan serupa.
Kabag OPS Polres Gowa, Kompol Darwis Daud, mengatakan proses pencarian telah dilakukan dalam beberapa sesi sejak dini hari.
“Sesi pertama, kejadian pertama itu tengah malam. Itu dimulai dari pukul 01.00 dini hari. Kemudian dilanjutkan lagi jam 06.00 pagi. Kemudian dilanjut lagi ini sampai menjelang salat duhur,” ujarnya di lokasi pencarian, Sabtu (11/10/2025)
Ia menjelaskan, area pencarian difokuskan di titik awal korban jatuh sebelum diperluas sesuai arah aliran sungai.
“Namun hasilnya untuk sementara dari tim yang penyelam, itu mereka masih melakukan di sekitar tempat jatuhnya korban. Di bawah jembatan itu sekitar radius sampai 50 meter,” terangnya. (MA)