Rastranews.id, Makassar – Sebagai upaya meningkatkan literasi kesehatan kepada siswa SMAN 4 Barru , Tim IDEAoks dari Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin (Unhas) melaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat bertajuk “Intensifikasi Edukasi dan Advokasi Penggunaan Obat, Kosmetika, dan Suplemen Makanan Aman bagi Masyarakat Sekolah”.
Kegiatan ini berlangsung selama empat bulan, sejak Juni hingga September 2025, melibatkan dosen-dosen Unhas dari berbagai fakultas terkait, mahasiswa, dan komunitas sekolah.
Tim Pengabdian Masyarakat dipimpin oleh apt. Andi Arjuna dari Fakultas Farmasi, melibatkan dosen dari Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unhas, dan tujuh mahasiswa terlibat sebagai fasilitator.
Program ini merupakan bagian dari skema pendanaan Program Pengabdian Pada Masyarakat-Program Kemitraan Masyarakat (PPMU-PKM) Unhas tahun 2025.
Dalam penjelasannya pada Selasa (7 Oktober 2025), Andi Arjuna, Ph.D. mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan mengedukasi masyarakat dan sekolah, khususnya siswa-siswi, agar memiliki literasi terkait obat, kosmetika, dan suplemen makanan, sehingga terhindar dari produk ilegal.
“Kegiatan ini sangat penting untuk membekali generasi muda dengan pengetahuan yang kritis dan berbasis bukti, sehingga mereka tidak menjadi korban dari produk obat, kosmetik, dan suplemen yang tidak aman. Pendekatan kami interdisipliner dari aspek kesehatan, hukum, hingga ekonomi,” ungkap Andi Arjuna.
Pengabdian dilaksaakan dalam empat tahapan utama, yaitu pengumpulan data awal dan re-identifikasi kebutuhan masyarakat dan sekolah, yang dilaksanakan pada awal Juni hingga 23 Juli 2025.
Hasilnya, sebanyak 63% responden belum memahami urgensi mmbedakan obat generik, dan obak bermerek. Sebanyak 75% siswa umumnya tidak memperhatikan kandungan kosmetik yang mereka gunakan.
Sementara suplemen makanan dipilih lebih berdasarkan harga dan ketersediaan, bukan keamanan atau kandungan gizi.
Tahap kedua dilaksanakan pada 11 Agustus 2025, yaitu intensifikasi edukasi dan advokasi melalui metode focus group discussion (FGD) dan role play di lima kelas paralel, masing-masing diikuti 20 siswa dan 3–4 guru pendamping.
Sesi interaktif ini menghadirkan pakar farmakologi, hukum konsumen, dan ekonomi untuk mendiskusikan kasus nyata yang sering dihadapi siswa dan keluarga mereka.
Tahap ketiga dilaksanakan pada 21 Agustus 2025 yang merupakan tahap evaluasi. Hasil aktivitas menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa.
Tim juga menyerahkan cenderamata dan buku saku edukasi kepada pihak sekolah sebagai bahan pembelajaran berkelanjutan.
Puncaknya, pada tahap keempat, yang digelar dalam rangkaian Dies Natalis ke-69 Universitas Hasanuddin.
Kegiatan expo dan presentasi hasil program dihadiri oleh pimpinan universitas, Bupati dan Wakil Bupati Barru. Pemerintah daerah memberikan apresiasi tinggi dan berharap kegiatan serupa dapat diperluas ke sekolah lain di Kabupaten Barru.
Kepala SMA Negeri 4 Barru, Hasby, S.Pd., M.Pd., menyampaikan apresiasi terhadap program ini.
Menurutnya, kegiatan ini memberikan wawasan baru ditengah maraknya informasi obat, kosmetik dan suplemen di media sosial.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa kami. Banyak dari mereka juga kami kadang-kadang menerima informasi yang keliru dari media sosial. Semoga setelah kegiatan ini, mereka menjadi lebih kritis dan tahu bagaimana memilih produk yang aman dan legal,” kata Hasbi.
Program ini menjadi contoh nyata sinergi antara perguruan tinggi, sekolah, dan pemerintah daerah dalam membangun kesadaran kesehatan masyarakat.
Kolaborasi multidisiplin yang melibatkan bidang farmasi, hukum, dan ekonomi juga menjadikan pendekatan ini lebih menyeluruh dan kontekstual.
Andi Arjuna, Ph.D berharap melalui kegiatan ini akan muncul kader-kader dari kalangan generasi Z yang dapat menjadi duta kesehatan di lingkungan sekolah dan masyarakat.
Juga hal ini merupakan wujud nyata visi Kampus Berdampak yang menjadi salah satu komitmen Unhas. (MA)