Rastranews.id, Makassar – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan-Sulawesi Barat (Sulselbar) membeberkan data kekuatan sektor keuangan daerah yang terus menunjukkan tren positif, menjadi pondasi kokoh bagi pertumbuhan ekonomi.
Aset perbankan yang terkumpul hingga triwulan II-2025 telah mencapai Rp229 triliun, tumbuh 5 persen dibanding periode sebelumnya.
Kepala OJK Sulselbar, Mochammad Muchlasin, dalam sambutannya di Financial Expo (FinExpo) 2025, Sabtu (4/10/2025), juga mengungkapkan kontribusi vital Kota Makassar sebagai penggerak utama.
“Kota Makassar bukan hanya barometer Sulawesi Selatan, tetapi juga barometer Indonesia timur. Buktinya, PDRB Makassar menyumbang 34,84 persen dari total perekonomian Sulsel,” tegas Muchlasin.
Angka tersebut mengonfirmasi bahwa sepertiga lebih perekonomian provinsi terkonsentrasi di ibu kota, menegaskan posisinya sebagai pusat pertumbuhan.
Muchlasin memaparkan sejumlah data kinerja yang solid sebagai indikator kesehatan finansial daerah, yaitu Penghimpunan Dana (DPK) Tumbuh pesat sebesar 6,44 persen.
Lalu penyaluran kredit meningkat 4,16 persen menunjukkan permintaan pembiayaan yang tetap terjaga.
Demikian pula Pasar Modal, jumlah investor di Sulsel melonjak 17,37 persen dengan lebih dari 343 ribu Single Investor Identification (SID). Bahkan nilai transaksi yang dicatatkan mencapai Rp16,29 triliun, mencerminkan minat berinvestasi yang semakin masif.
Perusahaan Pembiayaan, Asuransi, dan Dana Pensiun juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan, melengkapi ekosistem jasa keuangan yang semakin matang,” jelasnya, tanpa merinci angka masing-masing sektor.
Muchlasin menegaskan bahwa momentum seperti FinExpo 2025 merupakan bagian dari upaya sistematis OJK bersama Bank Indonesia, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan seluruh industri jasa keuangan untuk terus mendongkrak literasi dan inklusi keuangan masyarakat.
“Kegiatan ini kami harap bisa menjadi ajakan bagi seluruh pihak untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, serta mengoptimalkan peran sektor jasa keuangan sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi daerah,” tutup Muchlasin. (HL)