Rastranews.id, Palopo – Dimulai dari penyambutan dengan prosesi Ri Pasessu Ri ManrawE (dilewatkan di Manrawe) dan Ri Paleja’ Tana Menroja (dinjakkan pada tanah yang disucikan), suasana langsung terasa sakral sejak awal.

Setelah pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan doa, inti penganugerahan gelar pun dimulai. Beberapa prosesi inti dilalui, antara lain Ripasangi Sigerra (pemberian mahkota/siger), Rigella, pemasangan Tappi Luwu (penutup kepala kebesaran), dan penyematan PIN Kedatuan Luwu.

Itu prosesi Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Nazaruddin Umar, saat menerima penghormatan tertinggi dari budaya Bugis Luwu dengan penyematan Gelar Adat “To Makkadangnge ri Labutikka” (Yang Berpegang Teguh Pada Kiblat).

Prosesi adat nan khidmat ini digelar di Istana Kedatuan Luwu, SalassaE, dan dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional serta para pemangku adat.

Wali Kota Palopo Hj. Naili Trisal menghadiri dan menjadi bagian dari prosesi penganugerahan Gelar Adat “To Makkadangnge ri Labutikka” dari Kedatuan Luwu. Acara kebudayaan yang berlangsung khidmat ini digelar di Istana Kedatuan Luwu, SalassaE, Kota Palopo.

Kehadirannya menegaskan posisi Pemerintah Kota Palopo sebagai tuan rumah yang mendukung dan melestarikan nilai-nilai budaya dan adat istiadat Luwu.

“Ini menandakan harmonisasi antara pemerintah daerah dan institusi adat,” sebutnya, Jumat (3/10/2025).

Dalam narasi yang dibacakan perangkat kedatuan, gelar “To Makkadangnge ri Labutikka” mengandung makna filosofis yang dalam.

Gelar ini melambangkan ketaatan total kepada ajaran Islam secara menyeluruh dan menjadi simbol persatuan umat Islam.

Secara khusus, ini merujuk pada sosok yang mengikuti dan mematuhi syariat Islam dengan benar, yang ditandai dengan menjalankan salat menghadap Ka’bah.

Lebih luas lagi, gelar ini bermakna sebagai seruan untuk senantiasa memelihara keimanan, menjauhi kesesatan, dan tetap istiqamah di jalan Allah SWT.

Kehadiran Menteri Agama RI di Istana Luwu kali ini semakin istimewa dengan iringan 17 Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) se-Indonesia, termasuk Rektor UIN Palopo, Abbas Langaji.

Tentu turut hadir Datu Luwu ke-40 H. Andi Maradang Mackulau Opu To Bau bersama Permaisuri, Lina Widyastuti, Cenning Luwu Andi Husaima Opu Dg Ripajung, Dewan Adat 12 Kedatuan Luwu, Bupati Luwu, serta unsur Forkopimda Kota Palopo dan Tana Luwu. (HL)