Rastranews.id, Makassar – Masyarakat di pelosok desa Sulawesi Selatan (Sulsel) kini tidak perlu lagi menempuh perjalanan jauh ke kantor kecamatan atau Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) untuk mengurus Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Layanan pencetakan KTP elektronik (e-KTP) kini bisa langsung datang ke mereka berkat kehadiran mesin pencetak KTP mobile pertama di Sulsel yang diluncurkan langsung Gubernur Andi Sudirman Sulaiman, Rabu (1/10/2025).

Inovasi yang dinamai Layanan Dukcapil Bergerak (LDB) ini merupakan terobosan Pemprov Sulsel untuk memangkas kendala waktu dan jarak yang selama ini dialami masyarakat, khususnya di daerah terpencil.

Program ini melanjutkan kesuksesan inovasi sebelumnya, yaitu Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB).

“Alhamdulillah, kami meluncurkan mesin pencetak KTP mobile pertama di Sulawesi Selatan melalui program Layanan Dukcapil Bergerak. Setelah ada PKB, kini hadir LDB untuk memudahkan masyarakat kita, khususnya di desa,” ungkap Andi Sudirman Sulaiman dalam peluncuran yang digelar di Halaman Rumah Dinas Gubernur Sulsel.

Keunggulan utama layanan ini adalah prosesnya yang cepat dan langsung jadi. Masyarakat dapat menerima e-KTP mereka hanya dalam hitungan menit setelah proses pencetakan, tanpa harus menunggu berhari-hari.

Keandalan mesin ini langsung dibuktikan dengan uji coba pencetakan e-KTP terhadap seorang warga yang baru pertama kali mendaftar.

Dalam waktu singkat, e-KTP tersebut berhasil dicetak dengan sempurna, menandai dimulainya era layanan kependudukan yang lebih responsif.

Gubernur menyatakan bahwa kehadiran LDB ini akan dijadikan proyek percontohan (pilot project) untuk kemudian direplikasi ke seluruh daerah di Sulsel.

“Inovasi ini akan kita jadikan sebagai pilot project. Alhamdulillah, uji coba berjalan lancar dan memberikan optimisme besar bahwa pelayanan ini bisa diperluas ke seluruh daerah di Sulsel,” tegasnya.

Ke depan, Pemerintah Provinsi Sulsel berencana memperluas jangkauan LDB ke berbagai kabupaten dan kota. Harapannya, layanan ini tidak hanya mempermudah administrasi warga, tetapi juga menjadi simbol transformasi birokrasi yang lebih cepat, efisien, dan berpihak pada masyarakat.

“Harapannya ini mampu menjawab tantangan pelayanan publik, sekaligus menghadirkan birokrasi yang lebih cepat, efisien, dan berpihak pada masyarakat,” pungkas Andi Sudirman. (HL)