Rastranews.id, Makassar -Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), mencatat terjadi inflasi 3.03 persen pada September 2025 dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya (September 2024) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108.72.

Kenaikan dipicu oleh melonjaknya kelompok pengeluaran rumah tangga, terutama perawatan pribadi dan jasa lainnya serta makanan, minuman, dan tembakau.

Kepala BPS Provinsi Sulawesi Selatan, Aryanto menjelaskan Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Luwu Timur sebesar 4.27 persen dengan IHK sebesar 110.49

“Sementara terendah terjadi di Kota Palopo sebesar 2.7 persen dengan IHK sebesar 108.52,” katanya dalam keterangan BPS, pada Rabu (1/10/2025).

Kelompok lain yang turut menyumbang inflasi yaitu penyediaan makanan dan minuman/restoran naik 2,9 persen, Kesehatan naik 1,93 persen, Rekreasi, olahraga, dan budaya naik 1,43 persen, Pendidikan naik 1,26 persen dan Pakaian dan alas kaki naik 1,17 persen.

Sementara itu, penurunan harga beberapa pangan utama menekan laju harga bulanan.

“Tomat menyumbang deflasi 0,09 persen, cabai rawit 0,07 persen, beras 0,05 persen, dan bawang merah 0,04 persen,” katanya.

Aryanto menilai struktur pergerakan harga masih dipengaruhi dinamika pangan, namun tetap dalam kendali.

“Secara umum inflasi Sulawesi Selatan pada September 2025 terkendali, dengan pola harga ditopang koreksi komoditas pangan tertentu,” pungkasnya.(JY)