Rastranews.id, Maros – Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar), Ni Made Luh Enik Ermawati, melakukan kunjungan kerja ke Kawasan Prasejarah Leang-Leang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Rabu (24/9/2025).

Kunjungan ini difokuskan untuk memantau kesiapan Situs Geopark Maros-Pangkep menghadapi proses revalidasi UNESCO Global Geopark pada tahun depan.

Dalam kunjungannya Menpar yang akrab disapa Ni Luh Puspa itu, meninjau sejumlah fasilitas penunjang, termasuk papan informasi serta koleksi dan temuan arkeologi di kawasan tersebut.

Ia menegaskan bahwa Leang-Leang merupakan aset vital yang menjadi bagian tak terpisahkan dari geopark nasional tersebut.

“Kunjungan ini dalam rangka persiapan revalidasi UNESCO Global Geopark tahun depan. Kami sangat konsen terhadap geopark yang kita miliki, apalagi menjelang revalidasi,” tegas Ni Luh.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kunci keberhasilan adalah penguatan kolaborasi antar pemangku kepentingan.

“Ini baru awal pertemuan. Nanti akan ada pembahasan lebih detail untuk duduk bersama lagi, misalnya bagian mana yang bisa di-support Kementerian Pariwisata,” imbuhnya.

Ni Luh juga menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas masyarakat lokal. Menurutnya, pelatihan bagi masyarakat sekitar sangat diperlukan agar mereka dapat berperan lebih aktif dalam pengelolaan kawasan.

Mengenai dukungan anggaran, Ni Luh menyinggung audiensi sebelumnya dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros yang mengajukan proposal senilai Rp29 miliar.

“Itu akan kita lihat dulu sesuai anggaran tahun depan, terutama terkait Dana Alokasi Khusus (DAK). Kami akan memantau apakah Kementerian Keuangan kembali menggelontorkan DAK untuk sektor pariwisata, sekaligus meninjau persyaratan yang diajukan,” jelasnya.

Sementara itu, Kadis Pariwisata Maros Suwardi Sawedi menyambut positif kunjungan ini. Ia menyatakan bahwa perhatian pemerintah pusat menjadi dorongan besar bagi Pemkab Maros dalam mempersiapkan revalidasi.

“Kunjungan ini sangat penting bagi kami. Kehadiran Ibu Wamen memberikan motivasi untuk terus membenahi fasilitas, meningkatkan peran masyarakat, serta menjaga warisan dunia yang ada di Maros-Pangkep,” ujar Suwardi.

Ia menambahkan bahwa pihaknya akan terus bersinergi dengan pemerintah pusat untuk memastikan kesiapan menghadapi proses revalidasi UNESCO mendatang. (HL)