Rastranews.id, Makassar – Pemerintah Kota Makassar terus berkomitmen dalam menyediakan layanan transportasi ramah lingkungan.

Salah satu yang kini telah disediakan adalah menyediakan layanan bus sekolah listrik gratis bagi pelajar mulai tingkat TK, SD, SMP hingga para guru.

Program ini dijalankan Dinas Perhubungan (Dishub) Makassar sebagai salah satu langkah konkret mendukung visi Makassar MULIA: unggul, inklusif, aman, dan berkelanjutan.

Program ini telah berjalan sejak Juni 2025 dan melayani lima koridor utama di Kota Makassar.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Makassar, Muhammad Rheza mengatakan, kehadiran bus tersebut jadi solusi mengatasi masalah lingkungan.

Selain itu, layanan transportasi ini dihadirkan untuk memastikan kemudahan mobilitas pelajar dengan sarana yang aman, nyaman.

“Transportasi berbasis listrik adalah bagian dari masa depan yang ramah lingkunganlingkungan, modern dan berkelanjutan. Layanan ini juga jadi solusi mengurai kemacetan yang masih terjadi diberbagai kota termasuk Makassar,” terang Muhammad Rheza.

Tak hanya hadirkan bus sekolah, Kota Makassar kembali mencatatkan sejarah baru dalam bidang transportasi ramah lingkungan.

Pada Senin 15 September lalu, perusahaan taksi listrik Green SM resmi mengaspal di Kota Makassar.

Peresmian Green SM menjadi tonggak sejarah baru dalam dunia transportasi di Kota Makassar.

Kehadiran taksi listrik ini diharapkan dapat menghadirkan layanan transportasi yang lebih modern, ramah lingkungan, sekaligus mendukung program pengurangan emisi karbon.

“Dengan adanya Green SM, kita tidak hanya berbicara tentang inovasi, tetapi juga tentang kepedulian terhadap lingkungan dan peningkatan kualitas udara di Kota Makassar,” imbuh Muhammad Rheza.

Pemkot Makassar sendiri tengah bersiap melakukan transformasi besar-besaran. Salah satunya, dengan menyediakan kendaraan dinas berbasis listrik.

Wali Kota Makassar, Muafri Arifuddin sebelumnya mengatakan pada tahun 2026 nanti seluruh kendaraan dinas bagi pejabat OPD akan beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil (BBM) ke kendaraan listrik berbasis baterai.

“Mulai tahun 2026, Pemkot tidak lagi membeli mobil dinas. Kita pakai skema sewa selama empat tahun, sehingga biaya pemeliharaan ditanggung oleh penyedia. Dan ini sudah dianggarkan,” ungkap Munafri. (MA)