Rastranews.id, Makassar – Sejumlah pemain PSM Makassar kerap tak mampu mengendalikan emosi di lapangan.
Hal tersebut juga diungkapkan Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares beberapa waktu lalu.
Salah satunya, diakui Tavares usai PSM Makassar bermain imbang melawan Bhayangkara Presisi Lampung FC yang berakhir 1-1 pada pekan kedua Super League musim ini.
Tavares juga sempat mengeluhkan kinerja anak asuhnya kala takluk dari Persita Tanggerang.
Pada laga pekan kelima Super League yang berakhir 2-1 untuk tuan rumah, Tavares menyebut pemain tak mampu mengendalikan emosi di lapangan.
Padahal, saat sesi latihan jelang lawan Persita, ia telah menginstruksikan agar mewaspadai tuan rumah.
Pasalnya, salah satu strategi Persita adalah dengan sengaja membuat pemain lawan emosi.
Strategi ini diakui Tavares cukup berjalan karena Alex Tanque dihadiah kartu merah oleh wasit setelah terlibat insiden dengan pemain Persita.
Pengamat Sepakbola Imran Amirullah mengatakan, sebagai pesepakbola profesional, pemain PSM Makassar sejatinya harus bisa lebih mengontrol emosi.
“Jadi harus lebih sabar lah bermain. Apalagi kan coach Bernardo Tavares sudah menginstruksikan agar mengontrol emosi,” ujarnya, Rabu (17/9/2025).
Namun, eks pelatih PSM Makassar itu tidak menepik ada sejumlah faktor yang memaksa emosi pemain bisa memuncak.
Diantaranya, faktor teknis di lapangan seperti keputusan wasit yang mungkin merugikan tim.
“Dalam hal ini PSM Makassar. Kita bisa lihat waktu lawan Persita. Saya pikir keputusan itu harus ditinjau ulang. Susah juga karena itu dalam situasi bola umpan dan terjadi duel di dalam kotak penalti,” papar Imran Amirullah.
Faktor lain kata Imran, adanya perubahan strategi yang diterapkan Tavares pada musim ini.
Ia menilai pemain yang sudah lama bisa saja paham dengan keinginan Tavares.
“Tapi bagaimana dengan pemain yang baru direkrut musim ini? Kan belum tentu,” imbuhnya.
Selain itu, ia menilai terutama pemain baru cukup kesulitan adaptasi dengan sepakbola Indonesia terutama masalah cuaca.
“Hal seperti inilah yang kadang bikin pemain gampang emosi. Terutama yang asing. Kan mungkin saja di klub sebelumnya di negara lain dia tidak dapat situasi seperti ini,” jelasnya.
Meski begitu, ia berharap PSM Makassar bisa seger bangkit dan kembali bersaing dengan tim-tim papan atas.
“Lagipula kan ini masih awal musim. Jadi kita lihat saja bagaimana ke depannya. Yang terpenting juga apapun kondisinya harus tetap didukung,” pungkasnya. (MA)