Rastranews.id, Jakarta – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo kembali mengukuhkan posisinya sebagai salah satu perusahaan terbesar di Indonesia dengan masuk dalam daftar prestisius Fortune Indonesia 100 untuk kinerja fiskal tahun 2024.
Capaian ini didorong oleh kinerja operasional dan finansial yang solid di tengah dinamika ekonomi global.
Dalam daftar tersebut, Majalah Fortune Indonesia mencatatkan Pelindo pada dua posisi strategis, yaitu peringkat ke-4 untuk kategori sektor infrastruktur dan peringkat ke-37 secara keseluruhan di antara 100 perusahaan dengan pendapatan terbesar di Indonesia.
Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, menyatakan bahwa kembalinya Pelindo dalam daftar ini merupakan motivasi bagi seluruh insan perusahaan.
“Ini menjadi motivasi tambahan untuk terus mewujudkan pelayanan yang lebih baik dan berdaya saing, berkontribusi mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, serta memberi nilai tambah bagi masyarakat,” ujar Arif, dalam keterangan resminya, Selasa (16/9/2025).
Kinerja positif tersebut tercermin dari laporan keuangan Perseroan. Pendapatan usaha Pelindo pada 2024 tercatat sebesar Rp34,8 triliun.
Selain itu, kontribusi Perseroan kepada negara melalui setoran Dividen, PNBP, Konsesi, PPH, PPN, dan PBB mencapai Rp7,47 triliun.
Pertumbuhan finansial ini ditopang oleh kinerja operasional yang mengalami kenaikan signifikan di semua lini. Arif menambahkan,
Sepanjang 2024, arus peti kemas tercatat 18,8 juta TEUs (naik 7 persen dari 2023). Sementara itu, arus barang juga naik hingga 201 juta ton (tumbuh 18 persen dari tahun sebelumnya).
Tidak hanya berfokus pada bisnis, Pelindo juga berkomitmen penuh pada operasional yang berkelanjutan.
Perusahaan aktif menjaga kelestarian ekosistem laut di sekitar wilayah operasional, seperti berpartisipasi dalam konservasi padang lamun, mangrove, terumbu karang, dan habitat dugong di Bintan, Kepulauan Riau.
Komitmen ini tidak hanya menjaga lingkungan tetapi juga membuka peluang pengembangan wisata edukasi yang memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat pesisir.
“Pelabuhan tidak bisa dilepaskan dari laut. Menjaga lingkungan pesisir adalah bagian dari tanggung jawab kami agar aktivitas pelabuhan tetap berkelanjutan,” pungkas Arif. (HL)