Rastranews.id, Makassar – Menunjukkan gaya kepemimpinan yang egaliter, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham turun langsung ke jalan untuk menyambut dan berdialog dengan massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar di depan Balai Kota, Senin (15/9/2025).
Tanpa pengawalan ketat, pasangan yang akrab disapa Appi-Aliyah ini berbaur dengan para demonstran untuk mendengarkan aspirasi mereka secara langsung.
Usai dialog singkat di lokasi, mereka kemudian mengajak seluruh perwakilan HMI untuk melanjutkan pembicaraan secara lebih mendalam di Ruang Sipakatau, Balai Kota.
Dalam diskusi terbuka itu, Wali Kota Munafri Arifuddin menegaskan komitmen pemerintahannya yang tidak pernah menutup diri terhadap kritik dan masukan.
“Pemkot tidak takut berdiskusi, tidak ragu berkolaborasi, dan tetap menerima aspirasi. Saya siap bertemu kapan saja. Jika disuarakan adalah murni pergerakan mahasiswa, kita bisa ketemu dan bicara,” ujarnya.
Appi kemudian memaparkan langkah-langkah strategis Pemkot Makassar untuk menjawab berbagai persoalan yang disuarakan HMI, dimulai dari penanganan pengangguran.
Ia mengungkapkan, tingkat pengangguran di Makassar berhasil ditekan dari 12,8 persen menjadi 9,7 persen. “Pemkot akan terus memaksimalkan program pelatihan vokasi agar angka pengangguran terus turun,” jelasnya.
Di bidang pendidikan, Pemkot bekerja sama dengan berbagai asosiasi untuk menyediakan pendidikan informal bagi anak putus sekolah. “Anak-anak yang putus sekolah harus mendapatkan kesempatan memperoleh ijazah. Ini modal dasar mereka untuk bekerja,” tegas Munafri.
Upaya lainnya adalah meminta penambahan rombongan belajar di 300 SD dan 56 SMP, memperbaiki sistem zonasi dengan menambah sekolah penyangga, serta memberikan dua pasang seragam gratis bagi setiap siswa baru.
Pada sektor ketenagakerjaan, Pemkot telah menanggung jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian bagi pekerja rentan. “Hingga kini, 81 ribu pekerja rentan sudah terlindungi, dan tahun ini targetnya mencapai 100 ribu orang,” ungkapnya.
Program jaminan hari tua juga akan diperluas agar pekerja memiliki tabungan pensiun.
Merespons isu lingkungan, Munafri menyoroti kondisi TPA Tamangapa yang terancam penuh dalam dua tahun. Langkah penanganan yang telah dilakukan meliputi cover soil dan perbaikan alur air lindi.
Terkait rencana PLTSa, ia menyatakan Pemkot masih melakukan negosiasi ulang karena beban biaya tipping fee yang tinggi. “Kami juga mendorong sistem pengelolaan sampah mandiri. Cukup dengan dua ember memisahkan sampah organik dan non-organik, tu sudah sangat membantu,” ucapnya.
Untuk mengatasi krisis air, Pemkot bersama PDAM dan Pemprov Sulsel memanfaatkan air baku dari Sungai Jeneberang dan membangun sambungan baru di Jalan Pontiku.
“Dalam waktu beberapa bulan ke depan, insya Allah persoalan air di Tallo dan Utara Kota bisa kita carikan solusi,” ujarnya.
Munafri juga menekankan peran Makassar Creative Hub (MCH) sebagai pusat peningkatan keterampilan bagi anak muda, yang akan diperluas ke 15 kecamatan.
“Kehadiran program MCH bukan sekadar tempat pertunjukan, tapi ruang untuk upskilling dan job matching,” tandasnya. (HL)