Rastranews.id, Makassar – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulsel, H. Ali Yafid, mengatakan, lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan pondasi utama, membentuk karakter dan jiwa sosial anak.
Hal ini dikatakannya saat membuka Gebyar PAUD TK Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, di lapangan Outdoor MTsN 1 Makassar, Sabtu (13/9/2025).
Menurut Kakanwil, pembinaan karakter adalah proses sistematis, untuk menanamkan nilai-nilai, pengetahuan, kesadaran, dan tindakan yang membentuk individu, menjadi pribadi yang berintegritas, berakhlak mulia, bertanggung jawab, dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Ali Yafid pada acara yang juga dihadiri Bunda PAUD Sulsel, dan Kadis Pendidikan Kota Makassar, menyebut, tujuan utama pendidikan anak usia dini, adalah menciptakan manusia seutuhnya, sesuai tujuan Pendidikan Nasional, yang dilandasi nilai-nilai religius, Pancasila, dan berakar pada lingkungan sosial budaya.
Menurutnya, melalui even Gebyar PAUD, akan terwujud manusia cerdas secara intelektual, sosial, dan spiritual. Adanya daya tangkal terhadap pengaruh negatif. Menumbuhkan kedisiplinan, kejujuran, dedikasi, dan inovasi, tanggung jawab, rasa hormat, dan empati terhadap sesama.
Mantan Kabid PD. Pontren Kemenag Sulsel ini, meminta para pendidik, orang tua, dan tokoh masyarakat, memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari dalam menginternalisasikan nilai-nilai positif, melalui kegiatan rutin setiap pembelajaran.
Gebyar PAUD, lanjutnya, menjadi wadah menanamkan kesadaran akan nilai-nilai ketuhanan, sebagai pondasi, dengan membiasakan anak anak untuk proaktif melakukan hal-hal yang baik, termasuk pembentukan akhlak sejak dini.
“Terpenting akhlak, iman dan Islam, agar anak melakukan kebaikan,” kata Kakanwil di hadapan Kepala Kemenag Kabupaten/Kota se-Sulsel.
Terkait guru dan kesejahteraan guru, Kakanwil menyampaikan, Kemenag saat ini terus memperhatikan kesejahteraan guru termasuk guru honorer, dengan meningkatkan tunjangan kinerjanya.
“Kesejahteraan guru penting untuk kualitas pendidikan. Ini mencakup gaji yang layak, tunjangan, fasilitas pendukung, lingkungan kerja yang kondusif, serta kesempatan untuk pengembangan diri dan perlindungan sosial,” ucapnya.
Disebutkan, peningkatan kesejahteraan guru melalui kebijakan yang berpihak, alokasi anggaran pendidikan, dan komitmen semua pihak dapat menciptakan generasi dan sistem pendidikan yang lebih baik.
Selain kesejahteraan, pengangkatan guru dan program PPG kerja sama Pemda dan Kemenag, terus dilakukan.
“PPG PAI Kemenag misalnya, adalah program Pendidikan Profesi Guru untuk meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru,” ujarnya.
Kabid PAI Kemenag Sulsel, H. Fathurrahman dalam laporannya menyampaikan Gebyar PAUD, dilaksanakan untuk meningkatkan kreativitas, potensi dan bakat anak usia dini, melalui berbagai kegiatan lomba yang edukatif dan menyenangkan.
Juga untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi, antara lembaga pendidikan, dan guru PAI dalam mendorong partisipasi aktif orang tua, dan masyarakat dalam mendukung perkembangan anak usia dini.
Menjadi ajang apresiasi terhadap pencapaian peserta didik, pendidik, lembaga PAUD TK,” tandas Fathurrahman pada acara yang juga dihadiri para Kasi PAI/Pendis Kemenag Kabupaten/Kota se Sulsel.
Gebyar PAUD bertema “Menanamkan Nilai- nilai Moderasi Beragama dan Semangat Cinta Tanah Air Sejak Usia Dini dalam Membentuk Generasi Anak Saleh”.
Diikuti 164 peserta dari 16 kabupaten/kota se-Sulsel, melombakan lima cabang yakni Lomba Dai Cilik, Lomba Hafalan Surah-Surah Pendek, Lomba Mewarnai Gambar, Lomba Doa-doa Harian dan lomba Fashion Show Muslim.(JY)