Rastranews.id, Makassar – Menyongsong Pemilu 2029, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Pendidikan Pengawasan Partisipatif bagi para kader pengawasnya.

Kegiatan yang mengusung tema “Berfungsi dan Bergerak untuk Pemilu 2029 yang Bermartabat” ini berlangsung di Dalton Hotel, Makassar, yqng berlqmgsung hingga Kamis (11/9/2025).

Acara ini tidak hanya dihadiri oleh Anggota Bawaslu Provinsi Sulsel, tetapi juga mempertemukan para alumni Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP) dan fasilitator dari Bawaslu kabupaten/kota.

Tujuannya jelas, mempersenjatai para kader dengan kemampuan komunikasi yang mumpun untuk menyebarkan informasi kepemiluan yang valid dan menangkal misinformasi.

Dalam paparannya, Alamsyah, Anggota Bawaslu Sulsel, menegaskan bahwa menjadi komunikator yang baik bukanlah pilihan, melainkan sebuah keharusan.

“Seorang komunikator yang baik harus mampu menyampaikan pesan dengan tepat,” tegasnya, menekankan bahwa ketepatan penyampaian informasi adalah senjata utama dalam pengawasan partisipatif.

Alamsyah kemudian menyoroti betapa gencarnya serangan hoaks yang meracuni ruang digital pada pemilu sebelumnya. “Gelombang hoaks di media sosial selama Pilkada dan Pemilu lalu adalah ancaman nyata yang merongrong kualitas demokrasi kita,” lanjutnya.

“Dalam kondisi seperti inilah, peran Bapak/Ibu sebagai penyampai informasi yang benar dan tepat sasaran menjadi sangat krusial,” sambung Alamsyah.

Efektivitas pengawasan partisipatif sangat bergantung pada keterampilan ini. “Keberhasilan kita sangat ditentukan oleh kemampuan menyampaikan pesan dengan jelas, tepat, dan mudah dicerna oleh semua lapisan masyarakat. Hanya dengan begitu trust atau kepercayaan publik bisa kita raih,” pungkas Alamsyah.

Melalui pelatihan ini, Bawaslu Sulsel berkomitmen untuk mencetak para alumni SKPP menjadi garda terdepan dalam menjaga marwah demokrasi. (HL)