Makassar – Aktivitas wakil rakyat di Kota Makassar berencana berpindah sementara waktu pasca gedung DPRD Makassar di Jalan AP Pettarani, Kecamatan Rappocini, hangus terbakar saat unjuk rasa ricuh, Jumat (29/8/2025) malam.
Ketua DPRD Makassar, Supratman, mengatakan pihaknya masih mencari lokasi yang layak dijadikan kantor sementara.
Alternatif paling memungkinkan adalah meminjam gedung pemerintahan milik Pemkot Makassar.
“Lokasi sementara kita cari tempat, paling cepat mungkin kita numpang dulu di Balai kota. Sementara kita minta, mudah-mudahan disetujui,” ujar Supratman, Senin (1/9/2025) malam.
Supratman juga enggan memberi banyak komentar soal insiden kebakaran gedung DPRD.
Menurutnya, pernyataan anggota dewan rawan dipelintir sehingga bisa memicu gejolak di tengah masyarakat.
“Sudah kemarin (wawancara dengan media), itu saja kita kutip,” singkatnya.
Seperti diketahui, gedung DPRD Makassar menjadi salah satu sasaran amukan massa saat aksi unjuk rasa berujung ricuh.
Kerusuhan terjadi saat legislatif dan eksekutif tengah menggelar rapat paripurna.
Selain membakar gedung DPRD, massa juga menghancurkan 67 mobil dan 15 sepeda motor. Total kerugian ditaksir mencapai Rp 253 miliar.
Lebih tragis lagi, tiga orang meninggal dunia akibat terjebak dalam kebakaran, yakni dua staf dewan, Muh Akbar Basri (26) dan Syahrina Wati (25), serta Plt Kasi Kesra Kecamatan Ujung Tanah, Muh Saiful Akbar (46).
Kericuhan malam itu juga meluas ke sejumlah titik lain.
Gedung DPRD Sulsel ikut terbakar, dua pos polisi dirusak, serta dua mobil di halaman Kejati Sulsel dibakar.
Seorang pengemudi ojek online bernama Rusdamdiansyah alias Dandi (26) bahkan tewas dikeroyok massa karena diduga aparat.
Dengan kondisi ini, DPRD Makassar menegaskan akan tetap melanjutkan tugasnya.
Relokasi sementara ke Balai Kota diharapkan bisa memastikan roda pemerintahan tetap berjalan di tengah situasi yang belum sepenuhnya kondusif. (MA)