Paris – Tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani, harus mengakui keunggulan wakil Jepang, Akane Yamaguchi, dalam laga semifinal BWF World Cup 2025 yang berlangsung ketat.
Pertarungan sengit yang digelar di Adidas Arena, Paris, pada Sabtu (30/8/2025) itu berakhir dengan skor 17-21, 21-14, dan 6-21 untuk keunggulan mantan pemain nomor satu dunia tersebut.
Meski gagal melangkah ke final, semangat juang Putri tetap menyala. Ia mengaku puas dengan perjalanannya dan medali perunggu yang berhasil dibawa pulang.
Pertandingan berjalan alot hingga harus ditentukan di game penentu. Sayangnya, di rubber game, Yamaguchi tampil dominan dan berhasil memecah konsentrasi Putri.
“Akane menaikkan speed dan menyerang sepanjang game ketiga, yang mana permainan tersebut bukan pola permainan yang biasa dimainkan oleh dia,” ujar Putri dalam keterangan resminya usai pertandingan.
Kekalahan ini menjadi bahan evaluasi berharga bagi atlet berusia 21 tahun tersebut. Ia menegaskan bahwa aspek konsistensi konsentrasi dan daya tahan fisik menjadi kunci utama yang harus ditingkatkannya ke depannya.
“Pastinya fokus dan fisik harus lebih ditingkatkan. Pola permainan juga semakin dimantapkan. Ditambah satu hal lagi, cepat tanggap dalam menghadapi perubahan pola permainan lawan,” tambahnya.
Di balik rasa sedih karena tidak bisa membawa pulang emas, ada kebanggaan besar yang dirasakan Putri. Prestasinya ini bukan sekadar medali perunggu, tetapi juga tiket menuju puncak ranking nasional.
“Sangat luar biasa bisa mendapatkan medali perunggu di sini. Kalau bisa diulang ke belakang rasanya sedih juga, tapi aku bisa berada di sini sekarang berkat orangtua dan orang-orang di belakang aku yang mendukung aku pada saat aku jatuh,” imbuhnya.
Prestasi gemilang ini secara resmi melambungkan Putri Kusuma Wardani menjadi tunggal putri nomor satu Indonesia mulai pekan depan. Sebuah pencapaian yang memicu ambisinya untuk bersaing di kasta elit dunia.
“Alhamdulillah bisa menjadi tunggal putri pertama Indonesia. Pastinya rankingnya pingin lebih baik lagi dari sekarang dan saya pingin nunjukkin ke orang-orang kalau saya juga bisa bersaing di Top 10. Saya bermimpi ingin bermain di Olimpiade 2028 dan bisa naik podium,” tegasnya penuh keyakinan. (HL)