POSO, SULTENG – Gempa bumi magnitudo 6,0 mengguncang Kabupaten Poso pada Minggu (17/8/2025) dan membuat 433 jiwa atau 184 kepala keluarga terdampak langsung. Data ini disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah setelah melakukan pendataan di lapangan.
Basarnas mengevakuasi 31 orang korban dalam kondisi selamat. Deputi Operasi Basarnas, Edy Prakoso, mengatakan tim Kantor SAR Palu bersama petugas gabungan terus melakukan pencarian dan penyelamatan di wilayah terdampak.
“Korban 31 dalam keadaan selamat. Operasi penyelamatan masih berlangsung dan terus kami maksimalkan,” kata Edy di Jakarta.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa berada di darat dengan kedalaman 10 kilometer, tepatnya 18 kilometer barat laut Poso. BMKG menjelaskan gempa dangkal ini dipicu aktivitas sesar Tokoraru.
Warga di sejumlah desa Kecamatan Poso Pesisir—seperti Masani, Tokorondo, Towu, Pinedapa, Tangkura, dan Lape, merasakan guncangan kuat selama 15 detik. Mereka berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Hingga pukul 11.30 WITA, BMKG mencatat lebih dari 12 gempa susulan dengan magnitudo terbesar 3,2.
Gempa juga merusak rumah warga dan fasilitas ibadah. BPBD menyebut Kecamatan Poso Pesisir sebagai wilayah yang paling terdampak.
Edy memastikan Basarnas bersama tim gabungan akan terus memantau situasi dan melakukan penyelamatan. “Kami berkomitmen memberikan penanganan terbaik bagi warga terdampak gempa Poso,” tegasnya. (HL)