Rastranews.id, Makassar – Badan Koordinasi Pemberantasan Uang Palsu (Botasupal) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulse), memusnahkan 23.185 lembar uang palsu, di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel, pada Senin (6/10/2025).

Uang palsu terserbu merupakan akumulasi temuan masyarakat dan perbankan se-Sulsel selama periode 2017 hingga awal November 2024.

Kegiatan ini digelar berdasarkan kesepakatan anggota Botasupal tahun 2024 dan penetapan dari Ketua Pengadilan Negeri Makassar atas permintaan Ditreskrimsus Polda Sulsel.

BI selaku otoritas pengedaran uang, sesuai UU No. 7 Tahun 2011, bertindak sebagai lokasi pemusnahan.

“Pemusnahan ini bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi wujud nyata sinergi dan kebersamaan Botasupal Sulsel dalam menjaga keaslian dan kedaulatan Rupiah,” Kata Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda dalam rilis resminya.

Acara ini dihadiri seluruh unsur Botasupal, termasuk Direktur Reskrimsus Polda Sulsel Kombes Pol Dedi Supriyadi, Binda Sulsel, Kejaksaan Tinggi Sulsel, Kejaksaan Negeri Makassar, Pengadilan Negeri Makassar, dan DJ Bea dan Cukai Sulbagsel.

Botasupal menegaskan bahwa pemusnahan ini memiliki empat tujuan utama. Pertama melindungi masyarakat dari kerugian akibat uang palsu.

Kedua, menunjukkan sinergi anggota Botasupal dalam menanggulangi Rupiah palsu. Ketiga, mendukung penegakan hukum atas tindak pidana pemalsuan uang.

Terkahir, meningkatkan kepercayaan publik terhadap Rupiah sebagai simbol kedaulatan negara.

Dalam strategi pemberantasannya, BI bersama stakeholder menerapkan pendekatan berlapis, mulai dari edukasi Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah termasuk pelatihan untuk 2.700 guru pada September 2025 hingga tindakan represif berupa penegakan hukum.

Peran perbankan sebagai garda terdepan juga vital, dengan catatan hingga September 2025, perbankan di Sulsel telah mengajukan klarifikasi untuk 2.424 lembar uang yang diduga palsu.

Botasupal, yang beroperasi berdasarkan Perpres No. 123 Tahun 2012, berkomitmen terus memperkuat kolaborasi untuk menjaga Rupiah tetap terjaga, dipercaya, dan dihormati sebagai simbol kedaulatan NKRI.(JY)